Halaman

Sabtu, 14 Desember 2019

profil generasi knalpot nusantara


profil generasi knalpot nusantara

Memudahkan pencernaan, pakai ungkapan kapan-kapan: “susah ndeleng wong liya bungah, bungah ndelok wong liya susah”. Bukan kebetulan kalau berbahasa Jawa. Paling banyak pelakunya. Ditunjang aneka peribahasa dengan substansi yang malah menguatkan watak. Menimpa segala lapisan umur, halaman depan pemilikan ijazah, sertifikat maupun latar belakang jenis dan ukuran kelamin.

Tak ada yang bsia disalahkan. Salah kejadian mauppun salah dari awalnya. Gamblangnya bisa dilacak di media sosial. Terkhusus fokus pada facebook. Sumber inspirasi, informasi yang menjadikan judul ini muncul.

Terjadilah pengguna atau memang modal diri bak sumbu pendek. Tak pakai mikir. Apalagi liwat proses hati. Mata untuk mengolah informasi langsung perintah ke ujung jari. Dapat istilah langsung selalu dijadikan bahan olok-olok politik. Sedemikan reaktif, responsif melebihi energi dan daya juang berkemajuan.

Kawanan anak bangsa pribumi bau tanah tak mau ketinggalan gaya. Bahkan tampil lebih. Ahli melihat ke atas. Prestasi penyelengara negara, pejabat publik pun dianggap murahan. Kendati dirinya tak lebih dari manusia bebal. Salah setengah efek karambol, efek domino politik sebagai agama bumi. Penganutnya kian bertambah tanpa menunggu sebelumnya punah.

Masih ada yang lebiih parah. Tidak ikut gotong royong, ramai-ramai menanam padi. Saat panen raya baru muncul. Sigap menadah atau menjarah. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar