Halaman

Sabtu, 07 Desember 2019

membumikan Pancasila di bumi Pancasila


membumikan Pancasila di bumi Pancasila

Terkesan bisa memberi kesan herois, melankolis plus politis ambang pintu. Pengakuan pamer bego penggembala Pancasila. Beban sarat karena harus membumikan Pancasila sampai ke akar-akarnya. Bukti ringan, semakin jauh dari rakyat, berbanding lurus dengan redupnya sila-sila Pancasila. Rahasia umum, jika ybs paham sila pertama, sebatas mata kaki. Makanya pakai celana cingkrang.

Tahu diri kali ini. Mau jadi proyek percontohan ahli berpancasila tanpa kompromi, hidup-hidup. Jauh panggang dari api. Jiwa ‘nasakom’ di dadanya dialirkan sebagai warisan leluhur.

#balaMukiyo, penguasa promo Pancasila vs rakyat praktik Pancasila
#NKRI (bukan) harga Pancasila, lidah bercabang vs lidah bertanduk
#saya Pancasila, rakyat praktik 24 jam Bung!

Tanah-air NKRI sebagai negara kepulauan dan lautan. Sebaran tebaran hirarki rakyat, klas masyarakat, kasta penduduk, kategori keluarga, strata sosial, atau klasifikasi warga negara. Bentuk dan struktur pemerintah daerah, pemerintahan daerah sampai pemerintah pusat. Digambarkan sebagai bentuk piramida. Rakyat menempati bagian bawah piramida.

Bersyukur, rakyat Indonesia dengan konsisten, telaten, tanpa pamrih, tak pakai ambisi poliitik. Memposisikan diri sebagai pondasi dan tumpuan kehidupan bermasyarakat. Wujudnya ke kehidupan berbangsa. Persatuan dan kesatuan ini, mampu menampung dan mendukung bentuk negara dan pemerintahan bagaimanapun. Termasuk negara multipartai.

Di puncak piramida, dikontrakkan untuk penyelenggara negara, alat negara. Polesan politik kian menjadikan tampilan penguasa, alat penguasa.  [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar