Halaman

Kamis, 12 Desember 2019

jika niat, kalau sempat, andai kuingat


jika niat, kalau sempat, andai kuingat

Layak sebagai filosofi, pantas jadi falsafah, pas untuk filsafat hidup di kehidupan dunia siang malam tanpa sengaja. Perikehidupan anak bangsa nusantara tidak hanya pada tingkat wacana. Sudah praltik di semua lapisan aras gerakan masyarakat berkebangsaan.

Kesadaran akan logika sama-sama sebagai penumpang hidup di muka bumi. Sudah terpateri di hati , melembaga dan diinternalilasi oleh individu setiap anggota masyarakat. Dampak nyata berbuah harmoni dan kemajuan peradaban. Persaingan dan aneka kebebasan berusaha,  kebebasan bersaing,  kebebasan bersuara maupun  kebebasan menggunakan hak pilih. Aktor non-negara sampai elite lokal sadar akan aturan main tersebut.

Peran ganda manusia di muka bumi. Sebagai hamba-Nya dengan persamaan hak yang tak dapat diganggu gugat. Berkat kedua orangtuanya, seseorang tidak masuk barisan yang anti-monoteis. Kaum bangsa yang terbentuk mengingkari nabinya, akan bebas berbuat apa saja. Disinilah terjadi perjuangan sejatinya. Perbauran antara yang hak dan yang batil.

Jalan yang lurus di muka bumi, kalah pamor dengan hura-hura pemuja dunia. Wujud masyarakat sipil, manusia sipil di nusantara terkoreksi oleh manusia bebal. Peran ganda menjadikan atau merupakan komponen utama penguasa. Jalan yang lurus bagi kawanan ini adalah” tangan lurus”. Wallahu a’lam bisshawab. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar