jika niat, kalau sempat,
andai kuingat
Layak sebagai filosofi, pantas jadi falsafah, pas untuk
filsafat hidup di kehidupan dunia siang malam tanpa sengaja. Perikehidupan anak
bangsa nusantara tidak hanya pada tingkat wacana. Sudah praltik di semua lapisan
aras gerakan masyarakat berkebangsaan.
Kesadaran akan logika sama-sama sebagai penumpang hidup
di muka bumi. Sudah terpateri di hati , melembaga dan diinternalilasi oleh individu
setiap anggota masyarakat. Dampak nyata berbuah harmoni dan kemajuan peradaban.
Persaingan dan aneka kebebasan berusaha, kebebasan bersaing, kebebasan bersuara maupun kebebasan menggunakan hak pilih. Aktor non-negara
sampai elite lokal sadar akan aturan main tersebut.
Peran ganda manusia di muka bumi. Sebagai hamba-Nya
dengan persamaan hak yang tak dapat diganggu gugat. Berkat kedua orangtuanya,
seseorang tidak masuk barisan yang anti-monoteis. Kaum bangsa yang terbentuk
mengingkari nabinya, akan bebas berbuat apa saja. Disinilah terjadi perjuangan
sejatinya. Perbauran antara yang hak dan yang batil.
Jalan yang lurus di muka bumi, kalah pamor dengan
hura-hura pemuja dunia. Wujud masyarakat sipil, manusia sipil di nusantara
terkoreksi oleh manusia bebal. Peran ganda menjadikan atau merupakan komponen
utama penguasa. Jalan yang lurus bagi kawanan ini adalah” tangan lurus”. Wallahu a’lam bisshawab. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar