Halaman

Selasa, 31 Desember 2019

lambung Islam nusantara bukan ajang perbauran


lambung Islam nusantara bukan ajang perbauran

Konon, katanya yang ahli berkata-kata, sejarah peradaban manusia mengisyaratkan. Perjalanan bantera nabi Nuh as beserta pengikutnya. Meliwati gugusan pulau maritim. Di setiap pulau besar, sepasang pengikut nabi Nuh as turun ke darat, membawa fauna dan flora. Untuk membuka lahan, menetap dan beranak cucu.

Tak salah jika anak bangsa pribumi nusantara sudah punya dasar iman, modal tauhid, landasan akidah agama langit. Pulau-pulau mengalami evolusi dan atau pergerakkan menata diri. Nusantara dengan subutan negara agaris, yang mana nenek moyangnya orang pelaut.

 Konflik dengan penduduk lokal, masih sebatas kewajaran. Keanekaragaman suku bangsa sampai sumber daya alam, bukti suksesi kaum nabi Nuh as. Penduduk lokal pun sudah mengenal agama langit. Mengalami proses penyesuaian menjadi agama bumi.

Atau sebaliknya, animisme dan atau dinamisme sebagai jiwa berkeyakinan, daya batin aliran kepercayaan. Adab bernusantara sudah sampai tahap menjadikan politik sebagai agama nusantara. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar