Halaman

Jumat, 01 Juni 2018

moméntum adab Nusantara, kemarau semusim vs banjir tiban


moméntum adab Nusantara, kemarau semusim vs banjir tiban

Posisi dan kondisi geografis RI, bisa menjadi satu keuntungan sekaligus rawan, riskan, rentan faktor tak keberuntungan. Tanggung jawab bangsa dan rakyat. Pembusukan, pengeroposan, berkarat mulai  dari dalam. Dari luar, tuntutan pemodal asing dijawab dengan sewa jual tanah air.

Ratapan mantan penguasa yang tak akan pernah puas. Kalau diikuti, dituruti, dipenuhi ambisi politiknya selalu saja merasa dizalimi.

Kebutuhan, keperluann hidup rakyat dijadikan obyek popularitas dan elektabilitas. Semangkin merasa mampu merangkul rakyat, semangkin merasa pancasilais sejati, luar dalam, paripurna. Komplit plit tanpa slilit.

Dua dekade reformasi telah bergulir. Ladang juang generasi pewaris masa depan semakin terkikis. Paket dengan label asing, bisa dijumpai di warung pinggir desa. Terpampang di kios suku anak pedalaman. Disajikan bebas di kawasan hunian suku adat terpencil.

Babak final, garis finish belum dicapai, dilalui, namun gempita pesta raya sambut kemenangan sudah meriah.

Pejuang ideologi mantap dengan deretan bintang tanda jasa. Kerajaan-kerajaan kecil menjadi bukti kisah sukses dunia. Berhala reformasi 3K (kaya, kuat, kuasa) menjadi lagu wajib. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar