konflik
internal Pancasila, tiwas dandan vs pokoké menang
Sama-sama
Pancasilais sejati, paripurna. Sama-sama Pancasilawan tulèn, bukan polèsan. Hanya
beda angkatan, beda t.m.t maupun beda sertifikat. Menyangkut urusan rebut dan
atau bagi hasil berhala reformasi 3K (kuasa, kuat, kaya) maka tak ada kawan abadi, tak ada lawan
sampai mati. Tak ada sekutu sampai tujuan, tak ada seteru njégal, mbrojol di tengah jalan.
Semua urusan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara bisa dikompromikan. Ora perlu ngotot, podo suloyo, lha wong podo-podo butuh mangan.
Pembaca
yang budiman dan bersahaja, masih ingatkah dengan judul asu mbalèni piringé
vs panguwasa mbélani kursiné. Rahim politik Nusantara menggelorakan fatwa bahwa
pemain tua tak ada matinya, walau membosankan, menjengkelkan atau nyaris tak
populer.
Jangan
lupa, semangat 1945 bisa tetap membara akan tetapi semangat Reformasi tak kalah
garang. Menang jadi arang, kalah jadi abu. Menang disumpah, kalah disumpahi. Menang
menumpuk kursi, kalah duduk manis di bangku cadangan. Bukannya melupakan
semangat Angkatan 1966.
Jangan lupa
dengan pasal mengelola sampah politik menjadi sumber energi. Dicampur bahan
baku mancanegara bisa menjadi sumber inspirasi. Tidak harus mengandalkan
kandungan lokal. Namanya politik, harus go international, go public.
Kembali ke zaman Orde Lama. Diberitakan:
Dalam kaitan kerja sama ekonomi dengan negara-negara imperialis, ucapan Bung
Karno yang sangat terkenal adalah : “Go to hell with your aid”
sering kali ditafsirkan sebagai sikapnya yang usang terhadap bantuan asing, modal
asing, bahkan segala yang berbau asing. (http://republika.co.id/berita/selarung/nostalgia-abah-alwi/16/10/18/of8wkl282-sukarno-go-to-hell-with-your-aid-part2).
Kembali
ke zaman atau periode 2014-2019. Bukan konsumsi rakyat bagaimana dan apa saja
bentuk bantuan asing. Negara dan atau badan donor mana saja yang rajin, gemar,
hobi menggelontorkan bantuannya. Pemodal, penanam saham multinasional, asing mana
saja yang ikut mendongkrak kinerja pembangunan RPJMN 2015-2019. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar