Halaman

Senin, 04 Juni 2018

konflik internal Pancasila, tiwas dandan vs pokoké menang


konflik internal Pancasila, tiwas dandan vs pokoké menang

Sama-sama Pancasilais sejati, paripurna. Sama-sama Pancasilawan tulèn, bukan polèsan. Hanya beda angkatan, beda t.m.t maupun beda sertifikat. Menyangkut urusan rebut dan atau bagi hasil berhala reformasi 3K (kuasa, kuat, kaya) maka tak ada kawan abadi, tak ada lawan sampai mati. Tak ada sekutu sampai tujuan, tak ada seteru njégal, mbrojol di tengah jalan.

Semua urusan bermasyarakat, berbangsa, bernegara bisa dikompromikan. Ora perlu ngotot, podo suloyo, lha wong podo-podo butuh mangan.

Pembaca yang budiman dan bersahaja, masih ingatkah dengan judul asu mbalèni piringé vs panguwasa mbélani kursiné. Rahim  politik Nusantara menggelorakan fatwa bahwa pemain tua tak ada matinya, walau membosankan, menjengkelkan atau nyaris tak populer.

Jangan lupa, semangat 1945 bisa tetap membara akan tetapi semangat Reformasi tak kalah garang. Menang jadi arang, kalah jadi abu. Menang disumpah, kalah disumpahi. Menang menumpuk kursi, kalah duduk manis di bangku cadangan. Bukannya melupakan semangat Angkatan 1966.

Jangan lupa dengan pasal mengelola sampah politik menjadi sumber energi. Dicampur bahan baku mancanegara bisa menjadi sumber inspirasi. Tidak harus mengandalkan kandungan lokal. Namanya politik, harus go international, go public.

Kembali ke zaman Orde Lama. Diberitakan: Dalam kaitan kerja sama ekonomi dengan negara-negara imperialis, ucapan Bung Karno yang sangat terkenal adalah : “Go to hell with your aid” sering kali ditafsirkan sebagai sikapnya yang usang terhadap bantuan asing, modal asing, bahkan segala yang berbau asing. (http://republika.co.id/berita/selarung/nostalgia-abah-alwi/16/10/18/of8wkl282-sukarno-go-to-hell-with-your-aid-part2).

Kembali ke zaman atau periode 2014-2019. Bukan konsumsi rakyat bagaimana dan apa saja bentuk bantuan asing. Negara dan atau badan donor mana saja yang rajin, gemar, hobi menggelontorkan bantuannya. Pemodal, penanam saham multinasional, asing mana saja yang ikut mendongkrak kinerja pembangunan RPJMN 2015-2019. [HN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar