suksesi Asian Games XVIII 2018,
hutan larangan vs negara anjuran
Ujar ki
dalang Sobopawon dengan suara dalam hati: hutan larangan adanya di dunia
pewayangan. Berlaku pasal tak tertulis, “jalmo moro, jalmo modar”. Saking wingité. Terkadang sinar matahari tak sampai tanah. Jin
saja tak mau buang anak di kawasan belantara nyaris tak bertepi.
Pilot
pesawat komersial tak berani melintas di atas hutan dimaksud. Kalau terpaksa
harus ucap salam permisi. Sambil buang sesuatu. Caranya? Gatotkaca tak berani
melintas apalagi blusukan di alas roban. Dari angkasa tampak ranum dan tak
bertuan.
Kalau
ada cikal bakal teroris latihan di kawasan hutang angker tersebut, kirim
pasukan bawah tanah. Bisa minta jasa Ontorejo atau nama wayang lainnya, yang
mampu menembus bumi, dapat berjalan di dalam tanah. Namanya wayang, nyaris
semua daerah di Nusantara mengakuinya dengan versinya.
Kesempatan
lain, ketika ditanya penggemar fanatik, apa ada negara bebas visa kunjungan, ki
dalang Sobopawon malah menampakan ekspresi wajah keheran-heranan. Duganya, ada
negara – masih di pewayangan – yang begitu atraktif, berdaya tarik mulia,
menjadi obyek incaran pihak berkepentingan, pasar potensial produk dan budaya
asing.
Jangan-jangan
sebagai negara tempat jin buang anak. Akal bulus politik ki dalang Sobopawon
terusik manja. Siapa tebak ada negara yang diluar pengetahuannya. Mendadak
merasa kecil, kerdil dan merasa bukan apa-apa. Bukan siapa-siapa. Ilmunya tak
mampu menerawang. Apalagi mendekatkan jarak dan memperpendek waktu.
Jangan-jangan
ada dalang asing yang lebih piawai, tajir, berklas internasional.
Namanya
wayang, tak lepas dari intrik politik lokal. Angan-angan bebas ki dalang
Sobopawon mengembara, ada semacam konspirasi untuk mengubah tatanan hutan
larangan, agar ekonomi meningkat. Hubungan timbal balik dengan negara yang
masuk daftar penerima bebas visa kunjungan. Diurutkan, memang terdapat ratusan negara
berinitial “A” sampai “Z” bebas datang tanpa diundang.
Makanya,
yang namanya kelompok pekerja, buruh, tukang dan atau kacung asing, bebas melenggang kangkung masuk
mendesak lapangan kerja Nusantara. Saking terbukanya RI, mereka mampu membuka
kawasan otoritas yang bak hutan larangan. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar