evolusi mukiyo nilai Pancasila, daur ulang vs isi ulang
Menghidupkan kembali nilai
dan tafsir Pancasila, cukup dengan mengisi ulang energi, emosi rakyat. Menjaga
stabilitas dan daya tahan rakyat. Kalau rakyat membludak nasib kurang
beruntungnya, termarginalkan secara sistematis, formal, menerus, sejarah akan berulang.
Daur ulang Pancasila ke
penguasa, penguasa bangkotan maupun penguasa dadakan, jangan dengan dikipas-kipas. Malah semangkin
besar kepala. Antar penguasa jangan saling membuai. Jaga wibawa diri dengan
memberi nafkah kepada penjunjungnya, pengusungnya. Agar tak terjegal di tengah
jalan.
Main politik bak main
dakon. Tidak ada pemani cadangan. Salah mbokdé. Pemain yang dikeluarkan atau
diambil alih lawan, masuk lumbung. Jika sudah tidak ada pemain yang tersisa,
tinggal hitung perolehan. Kalau hasil imbang.
Semakin banyak rakyat
yang berkorban untuk bangsa dan negara, semakin bermunculan Pancailais sejati,
tulèn, komplit plit tanpa slilit dari segala arah dan penjuru Nusantara. Dari arah
tak terduga. Termasuk arus balik dari negara lain. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar