Halaman

Kamis, 07 Juni 2018

berakhir Ramadhan di perjalanan mudik


berakhir Ramadhan di perjalanan mudik

Melaksanakan ibadah puasa wajib Ramadhan bagi umat Islam, dilakukan dengan total kopral. Menyambut kedatangan tamu agung, bulan mulia Ramadhan. Menyemarakkan sepuluh hari terakhir sekaligus sambut 1 Syawal.

Nilai ekonomisnya, kerja sebelas bulan untuk menghidupkan amal ibadah praktis hari dan malam sarat pahala berlipat. Tak terhitung bonus 1.000 bulan.

Bentuk tanggung jawab dan rasa peduli pemerintah dengan membangun infrastruktur transportasi atau proyek abadi. Arus hilir mudik lebaran syawal, sambut tahun baru dijadikan faktor penentu

Pemerintah periode 2014-2019 yakin akan dampak positif, efek domino pembangunan infrastruktur. Jangka pendeknya, akan menggerakkan roda ekonomi mikro secara massal yang menyentuh langsung masyarakat. dibutuhkan tenaga kerja massif (labour intensif). Jangka panjangnya, akan meningkatkan daya saing, akan mengendalikan tata niaga, meningkatkan investasi serta mendongkrak daya belanja masyarakat.

Budaya, tradisi, adat mudik secara tak langsung mencerminkan kinerja bangun infrastruktur. Juga semangkin mengkukuhkan adanya pola kesenjangan secara lebih masif. Daerah yang kurang beruntung menjadi pemasok tenaga kerja. Manusia yang kurang beruntung adu nasib menjadi tenaga kerja.

Bertambahnya populasi kasta masyarakat menengah-atas menunjang pertumbuhan ekonomi domestik. Peluang bagi pegiat bisnis online.

Ketupat sebagai simbul silaturahmi, ikatan moral dan mental religi, saling memaafkan. Karena dosa manusia ke manusia lainnya, agar kembali kea tau mulai angka “0” (nol), harus minta maaf kepada ybs. Barulah Allah swt akan mengampuni dosa kita. Alhamdulillah.[HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar