Halaman

Selasa, 12 Juni 2018

suksesi Asian Games XVIII 2018, bukan pemain vs bukan penonton


suksesi Asian Games XVIII 2018, bukan pemain vs bukan penonton

Bangga boleh saja. Apalagi menyangkut penghematan biaya atau dana. Kontingen atlet RI yang berlaga di pesta olahraga tingkat Asia, Asian Games XVIII 2018 di Jakarta dan Palembang, dari hasil survei, jajag pendapat elektabilitas dan popularitas, hemat biaya transportasi.

Belum tentu lebih hemat daripada negara tetangga. Tiap provinsi di NKRI berpartisipasi aktif, bisa-bisa maskapai tambah penerbangan. Mirip angkutan lebaran syawal 1439H.

Beban berat atlet terletak pada pasal menjaga prestasi, raihan suara dan wibawa negara. Lebih berat ketimbang saat merebut. Biaya politik olahraga ikut bicara. Paling menentukan. Pelatih ikut-ikutan sport jantung. Atlet binaan meraih medali, bisa kecipratan bonus.

Sejatinya, siapa yang paling sport jantung. Pihak yang paling berkepentingan. Sebagai batu loncatan untuk event lebih besar. Kuatir malah menjadi batu sandungan.

Pola gali lubang tutup lubang menjadi alasan untuk mencari lahan baru. Juga tidak.  Berkutat di tempat yang lama, yang sudah penuh digali lagi.  [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar