suksesi Asian
Games XVIII 2018, bukan pemain vs bukan penonton
Bangga boleh saja. Apalagi
menyangkut penghematan biaya atau dana. Kontingen atlet RI yang berlaga di
pesta olahraga tingkat Asia, Asian Games XVIII 2018 di Jakarta dan Palembang,
dari hasil survei, jajag pendapat elektabilitas dan popularitas, hemat biaya
transportasi.
Belum tentu lebih hemat daripada
negara tetangga. Tiap provinsi di NKRI berpartisipasi aktif, bisa-bisa maskapai
tambah penerbangan. Mirip angkutan lebaran syawal 1439H.
Beban berat atlet terletak pada
pasal menjaga prestasi, raihan suara dan wibawa negara. Lebih berat ketimbang saat
merebut. Biaya politik olahraga ikut bicara. Paling menentukan. Pelatih
ikut-ikutan sport jantung. Atlet binaan meraih medali, bisa kecipratan bonus.
Sejatinya, siapa yang paling sport
jantung. Pihak yang paling berkepentingan. Sebagai batu loncatan untuk event
lebih besar. Kuatir malah menjadi batu sandungan.
Pola gali lubang tutup lubang
menjadi alasan untuk mencari lahan baru. Juga tidak. Berkutat di tempat yang lama, yang sudah penuh
digali lagi. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar