Halaman

Rabu, 27 Juni 2018

Indonesia kekini-kinian, politik kulit ranum panas dalam


Indonesia kekini-kinian, politik kulit ranum panas dalam

Cukup tidak enak jika disebut nyata, jujur: bonyok dalam, rapuh dalam, busuk dalam. Efek domino negara multipartai. Itulah yang dicari para pecundang politik. Yang atak ada kapoknya. Betah dengan nikmat dunia lewat jalur politik.

Penguas beriak menag tak perlu dalam, kan cuma diformat satu periode. Kalau nasib sedang tidak apes. Kemasan politik 2014-2019 memang tampak meyakinkan. Mewakili semua watak politik sejak zaman penjajahan Belanda.

Ujian nasional pilkada serentakmenjadi bukti politik bisa membuat anak bangsa pribumi lupa ideologi. koalisi cair, dimana yang mana koalisi presiden dan wakil presiden 2014-2019 tidak berjalan utuh sampak pilkada bupati/walikota. Paslon tunggal semakin meneguhkan bahwa pemerintah bayangan sudah masuk pasal legal. Tidak bisa dipidanakan, khususnya oleh penguasa yang merasa diuntungkan. Kalau tidak, dipastikan akan membumihanguskan demokrasi yang selalu, sedang dan akan tumbuh.
 
Ada asap dimana-mana, sumbernya terpusat di pusat pemerintahan. Ulah kelompok kriminal anti-Pancasila melalui jalur resmi atau produk sampingan penguasa. Menambah wajah politik Nusantara tampak dinamis. Menarik minat investor politik mancanegara untuk semakin menancapkan cengkeramannya. Ada lampu hijau dari penguasa. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar