Pancasila dan Indonesia Mubazir Ideologi
Evolusi domino Indonesia
sebagai negara multipartai. Apa guna Pancasila sebagai dasar negara, ideologi
nasional. Tentu ada kawan. Tidak sia-sia dan percuma.
Cuma, kata atau kata
hati atau gèlèng-gèlèng, gèdèg kepalanya rakyat, menyiratkan hal yang tidak
masuk akal, nalar, logika. Rasa dan kadar maklum wong cilik lebih dari arif.
Siapa yang berhak
menyandang pe-Pancasila aktif. Apakah kawanan penyelenggara negara, di semua
tatanan, lini sampai lapis bawah. Apakah memang justru rakyat penyedia bahan
baku Pancasila.
Pada kesempatan sebelum
ini, pernah saya rilis bahwasanya pihak yang semakin jauh dari rakyat maka
berbanding lurus dengan lunturnya nilai-nilai Pancasila. Hembusan angin semakin
menjanjikan. Wawasan mata semakin mengundang rasa haus dan rakus kuasa. Kalau ada
fakta lain, di luar kemapuan penulis. Dan memang bukan kapling penulis untuk
membèbèrkannya.
Menjulang kekuasaan
semakin memperkuat angan-angan diri. Nikmat dunia lebih dari menggiurkan.
Semakin merasa kuat,
kuasa, kaya maka semakin jauh dari praktik harian Pancasila. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar