semut hitam yang
menggigit jari manis kaki kiriku, berakhir tragis
Saat azan isya’ berkumandang,
kulangkahkan kakiku ke dapur. Siap sholat isya’ sekalian mengecek beras yang
sedang kutanak. Maklum, karena menu beras meras dioplos beras pera dicampur
kacang tanah, ditanak dengan kuah sayur pepes ikan patin.
Bau nasi terasa hura-hura. Tidak sampai
ke hidung tetangga. Mengundang semut dari kelompok tertentu. Siap merayap
menuju sumber bau. Aroma irama nasi olahan malah mengundang selera semut.
Tanpa alas kaki, ku mendekati
kompor gas. Walau sudah pakai nyala minimal, api tetap besar. Boros gas.
Belu sampai ke lokasi kompor. Jari manis kaki kiri terasa
ada yang menggigit, tidak relfelks kugosok dengan telapak kaki kanan. Rasa penasaran
menyelinap di hati, ingin tahu pihak mana yang iseng atau berani-berani main
gigit.
Sambil tahan rasa sakit di gigit
sesuatu. Patut diduga, sang penggigit dipastikan semacam bangsa semut. Dari cara
menggigit yang tidak model gigit lari. Jari kaki kiri kutekuk, agar kulit jari meregang.
Agar semut melepaskan gigitannya.
Kuangkat sibak celana panjang,
terlihat ada semut hitam dengan tenang sedang melaksanakan tugasnya. Ujung jari
kaki kiri yang tertekuk, kucoba kuketukkan ke lantai. Semut tak mau melepaskan
diri. Malah seperti menantang.
Dengan membungkuk, terpaksa semut
kujemput paksa. Dengan ujung ibu jari bertaut dengan ujung telunjuk tangan
kiri, semut kupungut. Sedikit dengan kekerasan, karena semut bertahan dengan
gigitannya. Untuk menghindari korban atau rasa sakit yang lama, terpaksa jepitan
ujung jari kutambah tenaga. Semut menyerah. Gigitan terpaksa dilepaskannya.
Kutak tahu pasti, setelah semut
berhasil kuangkat, apakah dalam kondisi fisik seperti apa. Yang jelas, entah
masih bernafas atau tidak, langsung kebuang jauh-jauh. Sejauh ini belum ada
keluarga atau pihak yang mencari, merasa kehilangan.
Kubaru sadar, apakah sang semut
termasuk semut pekerja atau semut petugas partai. Memang di lantai dapur,
tampak berkeliaran bebas aktif, berbagai partai semut. Cuma berharap, semoga
koalisi partai semut sadar diri. Tapi yang namanya cari makan, semut tak kenal
menyerah.[HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar