Halaman

Minggu, 14 Januari 2018

Harga Gabah dan Jangan Gegabah Patok Target Asian Games XVIII



Harga Gabah dan Jangan Gegabah Patok Target Asian Games XVIII

2018 sebagai tahun politik yang mencemaskan dan menggemaskan. Manusia politik berharap-harap cemas dengan peristiwa pilkada serentak. Presiden ketujuh RI dengan hati cemas gemulai, berharap duta olahraga Indonesia mampu mendulang emas di kandang sendiri. Pada saat perhelatan akbar olahraga tingkat Asia.

Betapa tidak, sehari pasca pidato kenegaraan Indonesia Merdeka 73 tahun, sang kepala negara akan membuka Asian Games XVIII. Jadilah angka misteri 18.08.2018 AG 18. Di sinilah pertaruhan politik dimulai dan menentukan nasib tahun politik 2019.

Namun apa daya, kawanan pengolah dan pengganda berita, dengan asas menaburkan, menebarkan sensasi tanpa kata, lebih gemar dengan olahan menu politik. Jadilah, dan jangan sampai terjadi para olahragawan tidak tertarik dengan AG 18. Hanya yang terdaftar sebagai kontingen yang peduli.

Hebatnya lagi, kawanan manusia politik seolah tidak peduli dengan gegap gempita AG 18. Mereka lebih mementingkan keterpilhannya sebagai paslon, dalam arti parpol pengusung lebih fokus dan konsen memenangkan kontingennya.

Minimal, AG 18 sukses dalam eksekusi, pelaksanaan, penyelenggaraannya. Sampai semua kontingen pulang. Pembubaran panitia. Bagi bonus kontingen RI yang meraih medali.

Bukannya pilkada serentak sukses secara proses, tetapi bagimana paslon terpilih akan berlaga selama satu periode. Kalau bisa menambah pundi-pundi emasnya. Lepas dari biaya politik. Politik barter memang andalan.

Target ideal kontingen RI disesuaikan dengan prestasi sebelumnya, termasuk saat ikut laga sejenis atau sesuai cabor.

Jangan menduga, Jokowi plus/minus JK akan mementingkan emas yang mana atau siapa paslon yang memperolah medali emas terbanyak.

Fakta lapangan, petani panen padi di sawah, rata-rata produktivitas nasional adalah 5,2 ton Gabah Kering Giling (GKG) per hektare. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar