Halaman

Jumat, 05 Januari 2018

delik tahun politik, jaga jarak aman vs jauhkan dari jangkauan sing waras



delik tahun politik, jaga jarak aman vs jauhkan dari jangkauan sing waras

Konon, tahun politik 2018 menentukan nasib tahun politik 2019. Jangan heran banyak pihak yang sepertinya terheran-heran dengan status diri atau status partai yang memang fluktuatif.

Herannya, mereka seperti tak mau tahu kalau rakyat yang buta politik sudah tidak bisa ditipu hidup-hidup. Sudah tidak mempan dikadali oleh parpol.

Berkat korporasi penabur dan penebar fitnah dunia, pengganda ujaran kebencian malah semangkin membuat pemilih pemula semangkin yakin  mana emas, mana Loyang. Bahkan sudah dengan mudah menerka mana emas 17 karat dan emas sepuhan. Kendati sang emas dengan label “emas asli”. Ditanggung asli sejak kakek nenek moyangnya.

Sisa waktu periode 2014-2019, dipastikan jual beli suara ditentukan skenario, konspirasi investor politik dari manusia ekonomi. Manusia ekonomi multinasional saja sudah mampu menjungkirbalikkan logika politik.

Tampilan oknum kepala negara, wakil rakyat maupun kepala daerah yang nasibnya ditentukan di tahun politik 2018 dan 2019, sudah bukan bak kucing dalam karung.

Kendati tampaknya mereka masih tampil bagaikan kucing yang lucu atau sedang lucu-lucunya, namun jinak-jinak buaya. Minimal modal bibir, senyum malu-malu serigala.

Kucing-kucing “di luar karung”, beraneka warna dan ragam politik. Ada yang antimonotheis sampai yang berasakan bahwa ideologi tak ada matinya, tak ada surutnya. Ideologi mampu berdaptasi dengan lingkungan yang bagaimanapun.

Pemanis dinamika tahun politik adalah peran aktif langsung purna polisi dan militer. Kendaraan politik yang dipakai, yang jelas-jelas multiguna, multimanfaat. Mampu membawa model apa saja. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar