Biaya
Politik vs Nilai Tukar Petugas Partai
Tidak ada yang salah, kurang apa,
salahnya dimana dengan demokrasi yang ada di NKRI.
Pesta demokrasi yang penting sukses,
bukan bagaimana setelah itu. Bagaimana jalannya demokrasi selama satu periode.
Klaytakan saja, tapi bukan contoh baik atau
butuk, fakta bicara di pemerintah atau periode éra mégatéga,
terjadilah kudeta politik. Ketika seorang presiden hanya dianggap sebagai
petugas partai oleh pdi-p.
Praktik harian, oknum ketua umum
parpil juara umum pesta demokrasi 2014 sejatinya adalah presiden senior.
Boleh, kalau kita mengacu ke
pengertian Nilai Tukar Petani (NTP). Silahkan pakai. Syukuir kalau dari
kalangan kampus bisa merumuskan Nilai Tukar Petugas Partai.
Dinamika demokrasi hanya sekedar memperebutkan
kekuasaan yang sama. Bukan membalikkan keadaan. Membuka peluang (kecuali modus
korupsi). Sudah ada kan politik itu
bisnis, bisnis politik.
Tak heran, de facto dan de jure, jaréné ki dalang
Sobopawon, jangan heran justru yang pegang kendali negara adalah manusia
ekonomi. Klas lokal, nasional, multinasional dan malah perpanjangan tangan
negara paling bersahabat.
Modal daya juang dan ideliasme
ideologi saja tidak cukup untuk mendirikan perusahaan partai politik.[HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar