Halaman

Jumat, 05 Januari 2018

komoditas tahun politik, harga cabai vs harga kursi



komoditas tahun politik, harga cabai vs harga kursi

Segitiga setan : harta, takhta, jelita. Menjadikan anak bangsa, putera puteri asli daerah, pribumi, sanggup melakukan apa saja untuk meraihnya, menadahnya atau saling berebut bak lomba panjat pinang. Modus, rekayasa sampai pasal konstitusional hasil kolaborasi, kolusi, koalisi, kong kaling kong antara penguasa dan pengusaha menjadi daya dorong kebatinan.

Bagi kaum hawa, maka tetap ada incaran obyek vital : harta, harta, harta ditambah mahkota, takhta.

Secara umum ruang gerak manusia politik semangkin terstruktur dan sesuai skenario berlapis besutan manusia ekonomi.

Akhirnya daya juang yang tersisa adalah menunggu jatuh tempo. Sambil menghitung hari, ada yang menungu wangsit. Bagi yang berharap, beringin lanjut ke periode kedua atau terakhir, menunggu durian runtuh.

Parpol yang kehabisan stok kader, tak malu-malu lempar handuk. Mendukung tokoh yang nilai jualnya melegenda.

Kalkulasi politik hanya sebatas mengotak-atik tim dengan pemain lama. Rakyat sudah tahu bagimana skor akhir. Rakyat dengan santai menebak siapa saja yang akan masuk babak final. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar