Halaman

Jumat, 12 Januari 2018

Kampanye Hitam vs Skenario Istana



Kampanye Hitam vs Skenario Istana

Di periode éra mégatéga, secara politis apapun bisa terjadi. Antara pernyataan penguasa dengan realita di lapangan, jangan dipersoalkan. Seperti statemen “Mentan Klaim Surplus” (judul berita di halaman pertama Republika, Jumat 12 Januari 2018) dengan kejadian nyata.

Memangnya pemerintah gagap politik. Maksudnya politik perberasan. Karena bangsa Indonesia bukan makan beras, tetapi makan beras matang utawa nasi. Plus kuliner berbahan baku beras. Yang “doyan beras” bernama spekulan dan sebangsanya yang merupakan anak cabang manusia ekonomi.

Bukan suatu kebetulan kalau manusia ekonomi mampu mengendalikan urusan perut bangsa dan rakyat se-Nusantara. Bagaimana dengan ikhwal atau kejadian nyata lainnya.

Tahun politik 2018 dan 2019 sudah kentara kalau penguasa gagap politik vs gagal politik. Terkesan sudah kalah langkah dengan pihak asing yang merajai ekonomi sekaligus pihak sponsor gerakan permurtadan di segala sendi kehidupan berbangsa, bernegara, bermasyarakat.

Rakyat sudah siap, siaga, waspada nasional terhadap bencana politik. Rakyat seolah diskenariokan sebagai penonton pasif. Sesuai stigma permanent underclass, uneducated people, masyarakat kurang beruntung dan sebutan heroik klasik lainnya. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar