politik identitas
vs politik rekam jejak
Praktik politik di Nusantara
semakin jauh dari ciri khas sebagai pasar tradisional. Lebih berkiblat kepada
atau mengakomodir kepentingan pihak lain. Artinya, Pancasila sebagai ideologi
yang tumbuh kembang di rakyat, semangkin ditinggalkan dan ditanggalkan.
Peradaban politik yang tersisa
adalah bagiamana mewujudkan berhala refomasi 3K
(Kuasa, Kaya, Kuat) secara konstitusional, legal dari aturan hukum
sampai bagaimana bisa bebas dari panggilan KPK.
Bahkan aneh binti ajaib, penguasa
tak ketinggalan memperkuat barisan bukan dengan mengakar ke rakyat. Barikade pagar
betis sebagai tindak aksi agar tahyan cuaca dan aman 24 jam sehari semalam.
Sejarah tetap mencatat betapa menu
politik besutan Orde Lama, yaitu ‘nasakom’ tetap akan bergulir. Rekonsiliasi menjadikan
anak cucu ideologis komunis tetap eksis dan berkibar. Katalisator pemurtadan
akidah diimbangi dengan pemurtadan ideologi.
Agenda utama politik balas jasa,
balas budi adalah dengan membuat umat relijius menjadi sasaran tembak kebijakan
pemerintah.
Politik menjadi agama di NKRI. Berkah
politik denga mendapat nikmat dunia, menjadikan pihak mana saja bisa lupa
daratan, mabuk udara dan laut serta asas pagar makan tanaman. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar