Halaman

Selasa, 23 Januari 2018

goro-goro tahun politik, gizi buruk vs ideologi timpang



goro-goro tahun politik, gizi buruk vs ideologi timpang

Adanya adagium belum meminang sudah menimang. Beda dengan karakter manusia politik, mempunyai jargon minumnya dimana, mabuknya dimana.

Miminal dunia politik mengenal humor politik yang selalu terkini, yaitu makan di dalam, bérak di luar atau makan di luar, bérak di dalam.

Koalisi parpol di tingkat nasiaonal, beda dengan di tingkat provinsi. Apalagi sampai di tingkat kabupaten/kota, koalisi terjadi hanya karena kepentingan lima tahun ke depan. Paslon tunggal di pilkada serentak 2018 tentu ada api yang membara. Ada apa dengan dinasti politik dan dendam politik.

Di akar rumput, di masyarakat papan bawah, kelompok masyarakat kurang beruntung, uneducated people, permanent underclass, kalangan pribumi asli keturunan, paguyuban bumiputera, namanya ideologi bebas, tak dikenal.

Norma yang berlaku di masyarakat, apapun partai politiknya, asal masih masuk kategori sebagai insan yang baik dan benar. Bukannya alergi, antipati, apriori terhadap bencana politik. Sudah masuk kuadran muak-muak dengan kegenitan manusia politik. [HN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar