goro-goro tahun
politik, gizi buruk vs ideologi timpang
Adanya adagium belum meminang sudah menimang. Beda dengan
karakter manusia politik, mempunyai jargon minumnya dimana, mabuknya dimana.
Miminal dunia politik mengenal
humor politik yang selalu terkini, yaitu makan di dalam, bérak di luar atau makan di luar, bérak di dalam.
Koalisi parpol di tingkat
nasiaonal, beda dengan di tingkat provinsi. Apalagi sampai di tingkat kabupaten/kota,
koalisi terjadi hanya karena kepentingan lima tahun ke depan. Paslon tunggal di
pilkada serentak 2018 tentu ada api yang membara. Ada apa dengan dinasti
politik dan dendam politik.
Di akar rumput, di masyarakat
papan bawah, kelompok masyarakat kurang beruntung, uneducated people, permanent
underclass, kalangan pribumi asli keturunan, paguyuban bumiputera, namanya
ideologi bebas, tak dikenal.
Norma yang berlaku di masyarakat,
apapun partai politiknya, asal masih masuk kategori sebagai insan yang baik dan
benar. Bukannya alergi, antipati, apriori terhadap bencana politik. Sudah masuk
kuadran muak-muak dengan kegenitan manusia politik. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar