Golkar vs Celah
Belah NKRI
Ketertakutan Partai Polkar (PG)
terhadap dosa politik yang ditimbunnya, dihimpunnya semasa zaman Orde Baru,
mempengaruhi langkah tindak politiknya.
Sisa periode kepengurusan baru PG
yang mau tak mau sebagai hasil interaksi negatif dengan pemerintah 2014-2019. Ada
barter politik yang justru memerosotkan, memblusukan citra pesona, jati diri PG
sebagai partai pemerintah bak zaman Orba.
PG bermain di atas semua kekuatan
politik yang ada. Rekam jejak PG selama zaman Orba akan menentukan stkuktur dan
organisasi PG. siapa menjadi apa, bukan sekedar pertimbangan aspek politis. Ada
sasaran tembak yang hendak diwujudkan.
Merapatnya PG ke penguasa atau
tepatnya bagian dari penguasa, malah bukan sekedar menggali lubang kuburannya
sendiri. PG yakin diri dengan membuka celah belah NKRI.
Demi kepentingan politik sesaat
dan sesat.
Tak bisa dipersalahkan hidu-hidup.
Karena mesin politik PG didominasi manusia ekonomi. Secara ideologis, PG sudah
kehabisan nilai jual. Kaum militan, partisan PG hanya yang masih dijiwai watak
dan karakter birokrat atau kepemerintahan.
Memang PG sudah kebal dengan
virus politik yang berdampak mrotoli, mrutuli, mrètèli, mritili dari dalam secara sistematis,
masif dan berkelanjutan.
Jadi, dusta apalagi yang akan kau
andalkan PG? [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar