Halaman

Rabu, 31 Januari 2018

persatuan Indonesia vs per-"Indonesia 1"-an

persatuan Indonesia vs per-"Indonesia 1"-an

Rakyat ingat-ingat tahi ayam akan pepatah kuno “hanya keledai impor yang terperosok kedua kalinya di lubang yang sama”. Artinya , bangsa dan rakyat NKRI yang secara statistik didominasi buta politik jangan sampai mengulang tindakan dan dosa yang sama di periode 2019-2024.

Ki dalang Sobopawon, usai ngelus dada, lanjut garuk-garuk kepala sendiri. Diakhiri deng tepuk jidat. Ambil nafas panjang, lanjutkan tugas. Penonton berjubel. Saat acara, adegan, atraksi favorit yaitu goro-goro. Muncul di tengah malam. Banyak komponen pakem yang harus ditaati. Agar tak berurusan dengan pihak penjaga malam.

Mulai tahun 2018 ini, pembuka kata di dalang, menu politik menjadi sajian utama pemerintah. Diimbangi dengan Asian Games XVIII yang dibuka resmi oleh presiden ketujuh, usai peringatan Proklamasi. Tepatnya kalau tak salah kalender masehi, pada sabtu 18.8.2018.

Serba “8”, diucapkan oleh ki dalang dengan mantap.

Artinya lagi, bangsa dan rakyat Nusantara berharap muncul sosok presiden ke-8 di pemilu legislatif yang bareng dengan pilpres 2019.  

Rakyat seolah terbagi menjadi dua kutub, kubu.

Pertama. Harapan rakyat akan muncul wajah baru paslon pilpres 2019; dan/atau Kedua. Doa rakyat semoga tampil sosok baru sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

Itu saja.`Sampai di sini, salam ki dalang. Goro-goro hanya disiarkan langsung, tidak boleh direkam. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar