gonjang-ganjing
tahun politik, curi start kampanye vs gali kuburan sendiri
Konon, tahun politik 2018 karena ada
pilkada serentak 2018, sebagai pilkada serentak terakhir. Sisanya, tahun
politik 2019 ada pilpres dam pemilu legislatif.
Mengacu pilkada serentak 2018, sudah
terindikasi bahwa rakyatyang buta politik sudah tidak bisa ditipu hodup-hidup. Sudah
tidak mempan dikadali oleh parpol.
Bahkan, tidak konon, pemilih pemula
pun sudah tahu membedakan mana emas, mana Loyang. Bahkan sudah dengan mudah
menerka mana emas 17 karat dan emas sepuhan. Kendati sang emas dengan label “emas
asli”.
Rakyat masih sabar dan setia tanpa
janji mensukseskan pilkada serentak 2018, khususnya jalannya demokrasi
sesudahnya.
Suasana kebatinan penyelenggara
negara, pejabat publik, penguasa – khususnya yang baru kontrak di periode
pertama – sudah mulai pasang kuda-kuda. Bagi yang memang biasa sepi ing pamrih, ramé
ing gawé, tetap adem ayem. Ora perlu mbingungi.
Rakyat tahu, oknum siapa yang
gas-gasan, wedi kedisikan. Wedi ora keduman. Wis édan tenan, tetep ora keduman.
Wedi konangan, becik ketitik, olo ketoro.
Angger ojo njaluk tulung wong liyan.
Opo menèh nyaluk tulung negoro liyan. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar