Halaman

Kamis, 03 Januari 2019

stabilisasi moral politik terkendala dan terkendali


stabilisasi moral politik terkendala dan terkendali

Abaikan maknawi ujaran andalan pihak yang tak suka (wawasan) Nusantara bersatu dan utuh. Mulai dari pembunuhan karakter, standar ganda, jabatan rangkap, propaganda kebohongan dengan rasa jujur total kopral.

Di panggung politik, beredar fatwa bahwa pemain kawakan selalu bikin bosan, jenuh bangsa atau nyaris tak populer. Mendaur ulang masa lalu, menghadirkan kejayaan masa lalu dikemas dengan syahwat terkini. Perilaku ngorèti ceting.

Jangan lupa, semangat 1945 bisa tetap membara akan tetapi semangat Reformasi tak kalah garang. Menang jadi arang, kalah jadi abu. Menang disumpah, kalah disumpahi.

Antara koalisi, kongsi, kroni dengan oposisi banci, oposisi setengah hati beda tipis. Kondisi tertentu, mempunai warna yang sama.

Rakyat sejak dari doeloe sudah faham isi perut kawanan manusia politik. Sulit melupakan fakta  mbalèni sega wadhang vs mbélani sega wadhang”.

Ramuan ajaib revolusi mental kian memantapkan adegan asu mbalèni piringé vs panguwasa mbélani kursiné.

Tata niaga politik tetap di satu tangan. Tuntas side A lanjut ke side B. Masih baik ada volume II. Ini politik terus bergema kembali ulang rekaman side A. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar