interaksi aktif olah
kata dengan pangkas kalimat
Hantu kecerdasan buatan, pikiran
hafalan, omongan semu atau dalil lain sejenis. Belum mewabah sudah menghantui
anak bangsa pribumi. Takut dengan bayangan sendiri. Tidak takut dengan sosok lain.
Asal banyak temannya dan konstitusional.
Ramuan ajaib revolusi mental
menambah deretan lelucon politik. Yang mana, dimana kenakalan remaja taka da hubungan
diplomatis dengan kejahatan politik.
Di negara yang menendang bola sudah
menjadi kebangaan bangsa dan negara. Tindak anarkis pendukung bisa merugikan
timnas. Sanksi laga tanpa penonton. Jangan bandingkan dengan budaya politik Nusantara.
Kader terjerat OTT KPK, bisa dibela atau malah dipecat. Padahal punya hak
nyaleg.
Bukan itu maksud kata. Tindakan anarkis
simpatisan, relawan sebuah parpol yang memang model anarkis, diluar tanggung
jawab partai. Beda dengan petugas partai. Jelas-jelas sang oknum bukan kader
tulen.
Model Presiden Kedua RI, yang
menggunakan sekber golkar sebagai kendaraan politik. Parpol tidak punya jago. Sarat
jago kandang. Ideologi saja harus asupan gizi, nutrisi impor. Status global
mendongkrak pamor yang tinggal segitu-gitunya. Menang kemasan, merk dan
silsilah.
Rasanya, narasi pembuka jauh dari
judul.
Sabar. Itulah yang dikendaki alam
bebas. Pemansan diri agar tak cepat bosan, loyo dan gagal saham, gagal paham.
Ragam bahasa diyakini seusai
disiplin ilmu profesi. Itu jadul. Ketika alam menjadi acuan, sumber ayat. Bahasa
tubuh tak mampu memanipulasi watak diri. Haus ilmu akan tergurat di wajah. Seolah
tampak tak ada apa-apanya. Biasa-biasa saja tanpa keanehan yang aneh. Daya serap,
saring di atas rata-rata.
Menghasilkan kata bijak.
menghadirkan kalimat hasil proses hati dan akal. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar