Halaman

Rabu, 30 Januari 2019

beda, nikmat jus sayur tanpa pestisida


beda, nikmat jus sayur tanpa pestisida

Racun hama yang disemprotkan ke daun, bukannya tanpa efek domino. Digelar di toko, warung maupun pedagang lesehan, bebas lalat. Kebolehjadian, pada adonan tertentu, manusia terpapar pestisida masuk kategori “pastiséda”. Masuk pasal pencemaran lingkungan.

Kalau ada pihak tidak setuju bahkan anti dengan obat anti hama kimiawi, dipastikan terkena pasal pencemaran nama baik petugas. Lengkap sudah kerusakan lingkungan jika pupuk kimiawi ikut andil.

Lepas dari pencemaran lingkungan hidup yang menjadi hak bidang garap pembantu presiden. Saya ajak pembaca budiman, budi luhur memuliakan lingkungan tempat tinggal. Manfaatkan setiap jengkal tanah pekarangan. Menghadirkan tanaman sayur mayur. Jelasnya, yang daunnya bisa menjadi lalap, mentah-mentah. Mungkin, kalau dikunyah menggaggu wibawa lidah.

Praktis dengan dihancurkan dengan jasa mesin penghancur. Disajikan dalam gelas kaca. Tak pakai gula apalagi pemanis buatan. Alami. Teguk pelan sambil membayangkan surga dunia. Jerih payah berkebun terasa manfaat bagi jaga bugar jiwa raga.

Asupan gizi, nutrisi, aneka vitamin di dedaunan akan membahagiakan pencernaan. BAB terkendali. Ampas hasil saringan bisa jadi pupuk tanaman di pot.

Memotong daun sambil membentuk tanaman. Petik daun di ujung, nantinya akan tumbuh bercabang. Apa saja tanaman dimaksud yang ada di pekarangan rumahku. Cincau, papaya jepang, mahoni, sambiloto, katuk. Manfaat sampingan, tunggu atau sudah saya tayangkan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar