Halaman

Selasa, 01 Januari 2019

cerdas menyibak fatamorgana politik 2019


cerdas menyibak fatamorgana politik 2019

Mengawali hari pertama 2019. Pakai pitutur Jawa: ojo dumeh, ojo kagetan, ojo gumunan. Bukan berarti hanya berlaku bagi masyarakat, suku bangsa Jawa. Falsafah lugu ini diterapkan kapan pun tetap berlaku. Diterjemahbebaskan ke dalam bahasa Indonesia, terserah kearifan pembaca.

Sebagai ‘penyakit’, nyaris melanda semua strata sosial penduduk Nusantara. Tak pandang warna bulu. Tak ada beda kelakukan sesuai jenis kelamin. Dibandingkan dengan karakter raksasa dan atau kesatria di dunia pewayangan, manusia lebih unggul segala aspek. Tiga pilar utama tadi masih kurang.

Menyangkut panggung politik, jelas pelaku politik sampai petugas partai wajib memilik rasa kebalikannya. Mentang-mentang, manfaatkan kesempatan, sekali sabet dua tiga kursi tergapai. Bahasa globalnya: pemenang, juara umum mengggondol, memboyong semua.

Nasib bangsa lima tahun ke depan ditentukan hasil pesta demokrasi Rabu, 17 April 2019. Siapa pun pemenangnya, serba atau tri ‘ojo’ tadi dan sekian ‘ojo’ berikutnya tetap berlaku. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar