kontradiksi kehidupan, ILC vs ILC
Memang senyatanya, kontradiksi menjadikan
hidup lebih hidup. Di Nusantara tercinta, sejarah menyajikan fakta berulang. Betapa
manusia saat menghadapi lawan politik, melebihi kejamnya hewan, binatang buas
di hutan, di gurun, di padang pasir, di kutub. Hukum rimba masih ringan di
tangan pegiat sampai petugas partai.
Contoh tragis di media sosial. Olok-olok
politik menjadi menu heroik generasi ujung jari. Tanpa sungkan dan malu,
melibas lawan politik dengan kata-kata yang merendahkan martabat bangsa. Wajar semua
ini memang kawanan pendérék setia penguasa. Bencana alam pun tak mampu
menyadarkan.
Efek domino tahun politik yang merahnya
Sang Merah-Putih kian kentara membara. Wawasan kebencanaan Nusantara menjadi
beban bangsa di tahun politik 2019 atau babak akhir 2014-2019.
Tak terasa, di kawasan perumahan
formal muncul kekuatan sosial politik. Sama-sama pendatang namun tak homogen. Bukan
imbas olok-olok politik. Sistem politik lokal pada gilirannya mampu
mengacak-acak tatanan kehidupan bermasyarakat.
Karena masih, sedang berlangsung. Sesuai
judul, adegan selanjutnya bisa disaksikan langsung di lokasi. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar