Halaman

Selasa, 01 Januari 2019

menakar kadar dan Berat Jiwa anak bangsa pribumi Nusantara


menakar kadar dan Berat Jiwa anak bangsa pribumi Nusantara

Ada hubungan tata anatomis antara Berat Badan dengan Tingggi Badan. Rumusnya bersifat universal. Tinggal lihat hasil. Kategori ideal, ceking maupun tambun. Tidak mempersoalkan otot kawat balung besi, muka tembok.

Yang jelas, jiwa Pancasila menjadi kehidupan harian rakyat papan bawah, akar rumput yang susah dicabut. Kian menjauh dari pangkuan Ibu Pertiwi, berbanding lurus dengan degradasi nilai-nilai Pancasila.

Éfék domino sistem hirarki kepemimpinan. Di puncak memang angin menerpa dari segala arah. Pengkeroposan dari dalam, mulai lingkar pertama atau konco dw, bolo dw. Menggalang persekutuan ke samping, dengan mitra global. Terjadilah kesepakatan untuk tidak sepakat. Perjanjian tak tertulis namun berdaya cengkeram.

Penggoyang utama penguasa bukan dari lawan politik. Didominasi pihak yang tak puas dengan hasil sistem bagi hasil. Maunya apa, dapatnya apa. Niatnya dapat seberapa, kebagian seadanya.

Jiwa raga, lahir batin, jasmana rohani. Menjadi karakter manusia. Batasan fisik dengan non-fisik. Mana yang terlebih dahulu atau diutamakan untuk dibina. Bagaimana hubungan antarnya.

Adagium berujar: di dalam raga yang bugar terdapat jiwa yang sehat. Simak secara pribadi, mandiri UU 18/2014 tentang Kesehatan Jiwa. Kebijakan pemerintah lain berupa RSJ.

Agar olahkata ini tidak kian dangkal, memancing daya sangkal pemirsa. Simak  judul tentang Jiwa, yang tayang di blogspot pribadi tahun 2018 (sesuai abjad):

Dompet sehat belum tentu jiwa sehat
INDONESIA-ku, gejolak jiwa vs prang batin
Jaga stabilitas jiwa diri dan keluarga
Ketika jiwa tanpa merasa bersalah sepeser pun
Masygulnya sang petugas partai pratanda labil jiwa
Olahkata untuk menjaga stabilitas jiwa raga
Papua juga merdeka, bangunlah jiwanya
Politik tidak pandang gender, strata, jiwa
Rehabilitasi masal jiwa politik loyalis penguasa
Romatika manusia Nusantara gampang terprovokasi jiwa sendiri

Lema ‘jiwa’ menjadi kata kunci. Menjadi benang merah antar judul. Beda aspek atau substansi. Jadi, seberapa Berat Jiwa ideal. Dibandingkan dengan raga atau Berat Badan. Atau sandingkan, tandingkan dengan atribut fisik lainnya. Kecil padat berisi, bernas. Besar doang. Ilmu fisika dengan hukum, dalil Berat Jenis. Rasio ideal atau yang menjadi ciri khas postur tubuh. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar