Praktik Wawasan
Nusantara, Berdamai Dengan Lingkungan Hidup
Kian cerdas SDM (Sumber Daya Manusia) kian
cerdas dalam mengéksploitasi SDA (Sumber Daya Alam). Manusia dihadapkan pada
dua pilihan yang pasti akan dilakoni. Hidup di muka bumi, menjadi kahlifah di
muka bumi dan berakhir akan dikebumikan. Manusia menguji kesabaran alam.
Tanah air
menjadi wahana praktikan kebutuhan dan kepentingan manusia. Dalih demi sumber
anggaran pendapatan dan atau pendapatan asli daerah, kekayaan alam dijual habis
pakai. Mengandalkan hujan atau mengantisipasi anomali musim, Indonesia menjadi
terbiasa dengan krisis air bersih.
Kita lupa
diri untuk mengisi ulang bumi. Rumah tinggal membebaskan air hujan melenggang numpang
liwat, akhirnya mengalir ke laut. Sampah rumah tangga ikut hanyut mengisi laut.
Demi tempat
tinggal manusia dan tempat usaha maupun perhubungan, alam diforsir melampaui
daya dukung dan daya tampungnya. Pembangunan fisik mengandalkan teknologi
mutakhir kian tak ramah lingkungan. Kebakaran hutan dan lahan seolah menjadi
agenda resmi.
2019, kilmaks atau
antkilmaks tahun politik. Alam tidak sekedar menagih janji. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar