masihkah ada dosa yang tercecer hari
ini
Judul mengandung pertanyaan
sekaligus mengundang pernyataan. Menyoal dosa, dipastikan hanya diperuntukkan
manusia dan atau orang yang merasa masih mampu melakukan dosa. Bagi yang merasa
bersih diri, masih aktif mendulang amal kebajikan, tak akan tersinggung. tetap melenggang
bebas.
Ayat qauliyah telah menyuratkan dan sekaligus
menyiratkan bahwasanya barangsiapa yang
mengerjakan ‘tindak kejahatan’ walau hanya melaksanakan tugas sekali pun. Atau menganggap
berbuat dosa kecil seperti berbohong, mengumpat, mencuri penglihatan dan
sebangsanya tidak tercela. Jangan lupa, jika
efek negatif atau bentuk dosa sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya pula.
Kemajuan peradaban berkemajuan. Ditunjang
cerdas diri memanfaatkan TIK. Anak bangsa kian cerdas menilai pihak lain. Mampu
menerawang kuman di belahan dunia lain. Soal cacat bawaan konco dw, bolo dw, masih bisa diatasi dengan daya tepo sliro. Mempraktikkan budaya tahu sama
tahu. Mawas diri hanya berlaku bagi kaum kerdil jiwa.
Salah kawan. Justru jika daya
sensitivitasnya meningkat, berbanding lurus dengan kekerdilan jiwa. Belum mewakili
kelompok daya ujung jari. Minimal sudah terbentuk karakter olok-plok politik.
Efektivitas ujung jari generasi
melek sandal, kian nendang bebas tanpa batas. Kian dalam liang lahat yang
tergali. Kian cepat terdegradasi dari kancah kehidupan nyata. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar