manfaatkan sisa
kepercayaan dan cadangan kesabaran rakyat
Tidak ada apa-apanya pada narasi
berikut. Kejar jam tayang di akhir bulan Februari yang 29 hari. Bulan lain
masih ada sisa waktu 1@2 hari. Manuver laga bebas hindari “salah-ketik”. Daya encer
otak tetap dijaga. Agar pembaca segala aneka umur, tak merasa digurui atau
dimuridi.
Era digital menuntut manusia ahli “diperalat”
alat multimedia.Oleh karena itu, generasi
sumbu pendek pengguna aktif ujung jari tangan. Menghabiskan energi negatif menyelam di dunia maya. Wajar dan wajib memodali
diri plus memiliki kecakapan multimedia.
Proses verifikasi menegakkan kebenaran
di panggung politik. Manajemen konflik merupakan langkah antisipatif, proaktif,
preventif sebagai aksi mitigasi yang dipilih semua pelaku. Pihak ketiga lebih
jeli melihat peluang praktik demokrasi nusantara.
Manajemen konflik politik nusantara
didominasi oleh versi metode pembiaran oleh penguasa. Pemanfaatan media
internet yang bersifat digital dan ‘dalam jaringan, sebagai ajang menu kampanye digital demi menjaga wibawa
sekaligus alat pemusnah, pembasmi maupun pembunuh karakter lawan politik.
Sekedar info sehat menyehatkan. Bahwasanya
ada sejumlah responden menyatakan setuju atas pemanfaatan akun media sosial sebagai
salah satu alat mensosialisasikan visi misi kandidat. Sejumlah lain, bisa beda
atau sama responden, berargumentasi bahwa aksi pesan politik yang disajikan
hanya melalui media sosial, tindakan
yang nyaris sia-sia binti mubazir. Fakta tidak semua anak bangsa pribumi paham dan
melek TIK. Terlebih memanfaatkan media
sosial sebagai pegangan hidup harian.
Pesta demokrasi daripada Soeharto
yang diaykin sebagai pesta rakyat. Namun, perhelatan rakyat tradisional ini
tidak bergulir statis terkendali. Kendati rakyat masih pada ambang bawah buta
politik. Tidak demikian halnya dengan logika politknya. Kadar bermasyarakat
menjadikan rakyat lebih nalar, paham menggunakan akal sehat ketimbang manusia
politik. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar