daripada Pancasila Sakti semangkin
Pancasila Kursi
Benang merah kepancasilaan adab berbangsa dan
bernegara antar periode presiden, antar
rezim politik Orde Baru ke rezim politik reformasi. Salah banyaknya ditengarai
dengan muncul 4 pilar berbangsa dan bernegara. Tragedi bencana politik masih
mengutamakan praktik demokrasi di negara multipartai.
Kendali kepentingan global diterjemahbebaskan menjadi
kepentingan politik nusantara. Siapa pun presidennya, tak bisa lepas dari lajur
adu nyali globalisasi. Pantat kepanasan ajak geser kursi. Pihak lain, sibuk
keranjingan kerajinan tangan mendayagunakan ujung jari bernista diri.
Selain daripada itu, dalil perencanaan responsif gender maupun rencana aksi
tindak pemulihan mitigasi efek domino
wabah penyakit politik. Aksi pencegahan dini penyakit politik merupakan pilihan
cerdas. Diawali dengan mencegah masuknya penyakit politik lintas-batas. Menggalakkan
daya antisipasi ancaman wabah penyakit politik menular strategis endemis di
Indonesia. Lanjut penerapan program
surveilans, yang mana dimana penyakit politik kambuhan dapat terdeteksi sejak
dini. Detasemen khusus dengan sigap dan
tindakan awal preventif, proaktif segera.
Aksi nasional berbasis program KIE (komunikasi,
informasi, edukasi) atau penyadaran penguasa secara sistemik. Bertujuan meningkatkan
kadar kesadaran dan kepedulian penguasa akan membantu menjaga kewaspadaan
terhadap risiko masuknya penyakit politik dan mendongkrak cerdas politik. Khususnya
pada pasal bagaimana mencurigai bayangan sendiri yang seolah pantat sedang
nikmat duduk di kursi tinggi. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar