faktor pertimbangan garis haluan kehidupan harian
Entah rumusan dari siapa,
atau rumusan apa yang mengilhami judul. Pihak lain berujar ini kesimpulan. Belum
bunyi apalagi bulat. Indikasi akan ada substansi, materi faktor. Masih ada
ikatan kekerabatan dengan IQ, ESQ dan Q-Q yang lain.
Bukan kombinasi atau
mana yang dominan. Bukti hidup bukan perulangan walau seolah kita memasuki
waktu yang sama dengan kemarin.
Pertama. Tingkat fisik,
sigap bangun malam – bukan tidur malam – pratanda fisik diri memang layak
diperhitungkan. Terkait penjelasan religi adanya 3 ikatan setan. Ahli masjid
melangkahkan kaki subuhan berjamaah di masjid terjangkau. Cuaca hari ini
menjadikan diri ini punya gaya antisipasi, proaktif. Sedia gayung di km / wc.
Kehidupan hari ini
dipengaruhi kualitas fisik. Lebih dari itu, tak menyerah dengan status bugar
yang di bawah standar harian. Sinergi pancaindra menuntun langkah kita. Gejala alam
sebagai masukan yang bersahabat.
Kedua. Tingkat emosi,
memainkan kadar obyektivitas diri. Mencermati ATHG yang potensial di depan
mata. Pilih jalur dengan risiko minimal. Cermat membaca situasi yang tak bisa
diprediksi. Memahami perubahan sesuai karakter hari dalam sepekan. Tampilan diri
bisa mengandung dan mengundang emosi. Jangan habiskan emosi dengan harapan
nanti malam bisa diisi ulang.
Pengalaman hidup
tentunya menjadikan kita arif. Mendayagunakan katahati saat terbentur kondisi
tak diharapkan. Jangan abaikan masalah yang tampak sepele. Tuntaskan konflik
horizontal secara cepat, jangan sampai menjadi kaner dendam.
Ketiga. Tingkat intelektual,
bagaimana mengelola waktu. Hidup membuat bukti masa depan. Daya ingat untuk
menentukan langkah produktif sesuai prediksi. Menyerap energi positif dari dampak
interaksi sosial. Pandai-pandai membawa diri dalam situasi yang bukan wewenang
kita.
Ganti peran, tukar nasib
yang mana dimana, daya terawang bebas menembus batas waktu dan jarak tempat. Macam
kemajuan TIK tapi bukan kecerdasan buatan. Seperti sibuk olahkata ini,
sepertinya menggunakan kata dasar, kata asal yang sama, beda pembentukan
kalimat. Apalagi sampai menjadi alinea bermakna.
Jika ada waktu. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar