Butuh Dukungan Ketetapan dan
Kepastian Hukum
Rencana
dan niat seolah modern plus mengkuti zaman. Pembayaran SPP menggunakan dompet
aplikasi digital. Migrasi pembayaran SPP
dari teknologi konvensional ke teknologi digital, bukan sekedar main klik. Langkah
antisipasi menghadapi Revolusi Industri 4.0 dimana ke depannya era digitalisasi
menjadi lebih dominan.
Format
nasional yaitu bahwasanya hasil efisiensi yang digunakan kembali untuk internet
broadband akan menghasilkan multiplier effect pada ekonomi digital. Menjadi
pasal angin surga. Asumsi anak bangsa sudah melek teknologi informasi dan
komunikasi.
Kemudahan
bayar SPP secara awam dialihkan bak kemudahan ambil dan transfer uang di ATM
terdekat. Tersedia fasilitas bayar apa saja sebelum jatuh tempo. Masalahnya, pembayar SPP dari aspek kuantitas
plus waktu bayar bukan hal sederhana. Di balik kemudahan tersirat kesusahan
terselubung.
Daya
awam berakal pemerintah terobsesi kemungkinan muncul kegiatan usaha baru,
timbul lapangan pekerjaan baru, serta mendongkrak pendapatan negara dalam bentuk pajak dan PNBP maupun
membengkaknya kontribusi PDB nasional.
Efek
domino akibat adopsi teknologi di berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan. Potensi
fakta menjadi dilematis. Pada saat pendidikan nasional didorong untuk
memanfaatkan teknologi agar menghasilkan output dengan nilai tambah
lebih tinggi. Berdampak mengancam
penyerapan SDM yang buta TIK. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar