Halaman

Sabtu, 01 Februari 2020

115 juta atau 45% rakyat Indonesia siap miskin kembali


115 juta atau 45% rakyat Indonesia siap miskin kembali


Tanggal  30/01/2020. Dengan judul:
Bank Dunia 115 Juta Masyarakat Indonesia Rentan Kembali Miskin
JAKARTA — 
Berdasarkan laporan dari Bank Dunia yang berjudul "Aspiring Indonesia, Expanding the Middle Class" disebutkan bahwa sebanyak 115 juta atau 45 persen masyarakat Indonesia berpotensi menjadi miskin kembali. Mereka ini adalah orang yang telah keluar dari kemiskinan tetapi belum mencapai tingkat ekonomi yang aman.

. . . . .

Bank Dunia mencatat, selama 15 tahun terakhir, Indonesia sudah membuat kemajuan pesat dalam mengurangi tingkat kemiskinan, khususnya periode 2014-2019. Angka kemiskinan menjadi angka "single digit".  Indonesia juga mengalami pertumbuhan kelas menengahnya dari 7% menjadi 20% dari total penduduk yaitu sebanyak 52 juta orang.

Disebutkan bahwa sebanyak 115 juta atau 45% masyarakat Indonesia berpotensi menjadi miskin kembali. Mereka ini adalah orang yang telah keluar dari kemiskinan tetapi belum mencapai tingkat ekonomi yang aman. Terlebih jika RI menggunakan kriteria Bank Dunia membagi kelompok penduduk menjadi tiga bagian besar, yaitu 40% terbawah, 40% menengah, dan 20% teratas.

Kendati secara politis, asumsi pemain lama, muka lama rakyat miskin kembali 115 juta otomatis menjadi obyek parpol wong-cilik. Kalkulasi politik yang menguntungkan untuk laga di pilpres 2024. Syarat utama ajukan ULN. Atau menjadi gadis seksi plus pingitan, menarik niat baik investor global.

Struktur kemiskinan identik dengan sinergitas negara multipartai. Kantong kemiskinan tak beda jauh dengan karakter dapil. Jangan lupa, demi menjaga wibawa (kepala) negara, frasa ‘rakyat miskin’ diubah menjadi ‘masyarakat belum beruntung’. Senafas dengan sebutan negara berkembang.  Siapa nyana, periode ini mereka akan tergembleng, menjadi berketahanan alias ridho dengan nasib diri.  [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar