Halaman

Senin, 10 Februari 2020

perpanjangan tangan hukum vs praktik demokrasi berlapis


perpanjangan tangan hukum vs praktik demokrasi berlapis

Lokasi favorit pelanggaran hukum, sengaja karena kondosivitas lingkungan maupun terencana secara sistematis akibat tuntutan hukum itu sendiri.

Pihak atau sisi lain, pelanggar potensial akibat salah asah, kurang asuh, minim asih sebagai efek domino, efek karambol, dampak berantai pola demokrasi negara multipartai.

Dua frase pada judul, bukan sekedar ada benang merahnya. Walau bukan sebab-akibat. Saling menguatkan. Saling menyangatkan. Semangat revolusi nusantara mengaduk-aduk emosi petugas partai semua lini, segala kasta. Tujuan utama, pokok, pertama bukan sekedar pemain bertahan.

Pendekatan praktis edukatif, membuktikan daya abstraksi, ilustrasi, narasi tentang kekuatan, kelemahan plus peluang serta ancaman (SWOT) mendukung alat bukti. Semakin meyakinkan jika dioplos dengan uraian berbasis acaman, tantangan, hambatan, gangguan (ATHG).

Fluktuasi ekosistem kehidupan bernegara hanya sekedar pemerah bibir. Sumber masalah aneka kasus konflik horizontal akibat pemaknaan kata, lema ‘adil’. Kian dilafalkan, dilafazkan secara gramatikal kian menjauh dari fakta lapangan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar