rencana tindak vs sistematika
penyimpangan
Otak-atik bahasa. Simpan + pangan bisa menjadi simpangan.
Alternatif ‘persimpangan’ memacu dan memicu pola ‘penyimpangan’. Simpang-siur
menambah khazanah alasan, alibi atau dalil aklamasi. Tiru sifat zat cair. Pola air
mengalir sesuai jalur, lajur menurun, berbelok dan akhirnya bersatu di tujuan
sementara.
Kehidupan bernegara sesuai bahasa politik. Sebagai bahasa
dominan yang dipakai untuk menggerakkan roda pemerintahan negara. Karakter
dasar negara berkembang, menambah wewenang penguasa. Ikhwal kepuasan RI-1 – RI-2
timpang, memang sudah jadi suratan takdir bangsa. Awalnya timpang, katakan di
100 hari pertama. Lama-lama biasa timpang. Kalau berimbang, takut didakwa matahari
kembar.
Bukan kebetulan urutan abjad A hingga Z, terjadi pada
kata. misal Simpang-Timpang, Sanding-Tanding, Senang-Tenang. Bonus berupa:
Sobek-Robek.
Pemanfaatan, pendayagunaan CCTV untuk mencari bukti. Lanjut
dengan OTT sesuai asas atas petunjuk dewan pengawas. Bukti menumpuk bukan
jaminan menjadi perkara. Layak sidang. Pariwara lawas: ‘siapa dulu pelakunya’. Dioplos
dengan ‘buaya kok dilawan’. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar