Halaman

Senin, 17 Februari 2020

rencana tindak vs sistematika penyimpangan


rencana tindak vs sistematika penyimpangan

Otak-atik bahasa. Simpan + pangan bisa menjadi simpangan. Alternatif ‘persimpangan’ memacu dan memicu pola ‘penyimpangan’. Simpang-siur menambah khazanah alasan, alibi atau dalil aklamasi. Tiru sifat zat cair. Pola air mengalir sesuai jalur, lajur menurun, berbelok dan akhirnya bersatu di tujuan sementara.

Kehidupan bernegara sesuai bahasa politik. Sebagai bahasa dominan yang dipakai untuk menggerakkan roda pemerintahan negara. Karakter dasar negara berkembang, menambah wewenang penguasa. Ikhwal kepuasan RI-1 – RI-2 timpang, memang sudah jadi suratan takdir bangsa. Awalnya timpang, katakan di 100 hari pertama. Lama-lama biasa timpang. Kalau berimbang, takut didakwa matahari kembar.

Bukan kebetulan urutan abjad A hingga Z, terjadi pada kata. misal Simpang-Timpang, Sanding-Tanding, Senang-Tenang. Bonus berupa: Sobek-Robek.

Pemanfaatan, pendayagunaan CCTV untuk mencari bukti. Lanjut dengan OTT sesuai asas atas petunjuk dewan pengawas. Bukti menumpuk bukan jaminan menjadi perkara. Layak sidang. Pariwara lawas: ‘siapa dulu pelakunya’. Dioplos dengan ‘buaya kok dilawan’. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar