Halaman

Minggu, 16 Februari 2020

KAOS, Kesatuan Aksi Orang Sedang


KAOS, Kesatuan Aksi Orang Sedang

Sebutan ‘Kesatuan Aksi’ memang berdasarkan fakta sejarah pasca G30S 1965 PKI. Awal berkibarnya Orde Baru, muncul aneka ‘Kesatuan Aksi’. Solidaritas anak bangsa masih terasa. Bukan mengkutuk pemerintah Orde Lama. Fokus pada aksi makar, kudeta berulang PKI. Paham ‘nasakom’ cetusan BK, membawa hasil dan fakta tersendiri.

Babakan sejarah Orde Lama yang berlanjut ke Orde Baru, menambah duka derita bangsa nyaris tak berkesudahan. Cuma pindah mulut, dari rahang buaya lokal plus yang satu beralih ke  rahang buaya semi-lokal lainnya. Dari caplokan buaya subnasional ke terkaman buaya semi-global berikutnya.

Selama nusantara gemar dengan kasta negara berkembang, multipartai, kendati satu-satunya negara pengguna Pancasila. Terjadilah pengulangan dosa politik, penyakit politik. Mata rantai dan rangkaian bencana politik memacu memicu bencana tanpa rencana.

Daya ideologi manusia politik, mulai penggembira sampai petugas partai, adu nyali di panggung politik nusantara. Generasi pemilik masa depan bangsa kian terkontaminasi. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar