Halaman

Kamis, 06 Februari 2020

menu Pancasila memperbaiki keturunan generasi peolok-olok politik


menu Pancasila memperbaiki keturunan generasi peolok-olok politik

Bagaimana penguasa memposisikan Pancasila sejak Orde Lama sampai terkini. Bukan tergantung pada pranata mangsa. Sudah punya rumusan tahun pertama, tahun ganjil-genap sampai bulan penuh pesona, bulan tampil total hingga pengaruh hari baik. Kapan harus ruwat diri sampai terima kunjungan tamu yang tak diundang.

Hukum adat membuat modus praktik Pancasila dibagi dua besar.

Pertama. Secara prosedur operasi standar, tata niaga, aturan main, daftar urut kacang, sistematika skematis, skala prioritas, cegah tangkal, protokeler kenegaraan serta langkah proaktif, preventif, protektif, antisipatif. Jurus ajaib ‘gebuk duluan, rembuk belakangan’.

Kedua. Sesuai pemaknaan, penafsiran, penjabaran sila-sila. Pakai metode studi BST (banding, sanding, tanding) dengan negara paling bersahabat. Rumusan Pancasila Sakti versi Orde Baru, disesuaikan dengan semangat reformasi. 4 Pilar berbangsa dan bernegera MPR RI.

Jangan lupa fakta “masa depan suram”; “generasi yang hilang” warisan leluhur. Lanjut generasi medsos terjajah tangan sendiri. Vitalitas generasi ujung jari nusantara, bau kencur vs bau tanah. Yang dekat-dekat saja, yaitu menebus dosa generasi masa depan. Agar Generasi Emas tak bercema-cemas dimuka.

Praktik demokrasi nusantara periode 2014-2019 sampai ambang bawah. Olok-olok politik atau gibah politik menjadi menu utama, menu harian, menu hafalan kawanan pendérék penguasa, oknum loyalis total kopral. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar