Halaman

Minggu, 16 Februari 2020

Ketika Manusia Cenderung Menjadi Orang Baik


Ketika Manusia Cenderung Menjadi Orang Baik

Menghadapi kondisi yang belum ada di rekam jejak seseorang. Naluri bawah sadar ajak buka memori mimpi yang tak pernah bisa diingat. Merasa berada di tapak bumi tanpa waktu. Tarikan nafas untuk mencari bukti diri. Kepalan tangan untuk menyadarkan diri.

Seperangkat akal manusia – yang menjadi pembeda dengan makhluk lain sesama ciptaan-Nya –  diformat menjadi bentuk logika, nalar, naluri, insting dan sebutan lainnya. Mengandalkan proses kerja kata hati, hati kecil, kalbu, sanubari atau masuk babakan jiwa yang tenang. Cerdas mentakwilkan rambu-rambu kehidupan di depan mata.

Pedoman hidup yang tersirat di alam bebas, mengarahkan langkah manusia. ironis, justru rangsangan yang mudah direspon pancaindra menjadi panutan. Langganan terperosok ke lubang kehidupan yang sama, malah menjadi bebal diri.

Independensi kaki-tangan semangkin menjadikan diri ini bak robot bernyawa. Sepasang mata kanan kiri tak percaya dengan kinerja ujung jari berupa ujaran nista diri.[HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar