Halaman

Sabtu, 08 Februari 2020

dilema praktik demokrasi nusantara, kebijakan partai vs eksistensi Pancasila


dilema praktik demokrasi nusantara, kebijakan partai vs eksistensi Pancasila

Bukan tiga serangkai. Juga bukan segitiga demit yang doyan dhuwit. Segitiga sama sisi setan yang rebut jabatan. Tata niaga industri politik, sejak dari hulu sudah terkontaminasi. Sedia dan saling siaga, siap, sigap serba saling. Pesta demokrasi nusantara menjadi tujuan wisata budaya politik.

Pihak asing meliput langsung kejadian, peristiwa, perkara langka adab berpolitik yang masih alami. Hukum rimba masih berlaku dengan tampilan acara, atraksi, adegan yang tampak konstitusional. Kampanye politik, tingkat pilkada maupun bahkan tingkat pemilu legislatif, terlebih pemilihan presiden. Menjadi sorotan utama.

Negara yang sudah meninggalkan, menanggalkan status statis negara berkembang kembali ke kenangan lama. Entah lebih piawai, bermodus atau bisa belajar langsung.

Segitiga yang lain: bermasyarakat – berbangsa – bernegara, juga bukan sebagai satu kesatuan. Dimanakah letak biang beda. Cek 4 pilar berbangsa dan bernegara. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar