dilema praktik demokrasi nusantara, kebijakan partai vs
eksistensi Pancasila
Bukan tiga serangkai. Juga bukan segitiga demit yang
doyan dhuwit. Segitiga sama sisi setan yang rebut jabatan. Tata niaga industri politik,
sejak dari hulu sudah terkontaminasi. Sedia dan saling siaga, siap, sigap serba
saling. Pesta demokrasi nusantara menjadi tujuan wisata budaya politik.
Pihak asing meliput langsung kejadian, peristiwa, perkara
langka adab berpolitik yang masih alami. Hukum rimba masih berlaku dengan
tampilan acara, atraksi, adegan yang tampak konstitusional. Kampanye politik,
tingkat pilkada maupun bahkan tingkat pemilu legislatif, terlebih pemilihan
presiden. Menjadi sorotan utama.
Negara yang sudah meninggalkan, menanggalkan status
statis negara berkembang kembali ke kenangan lama. Entah lebih piawai, bermodus
atau bisa belajar langsung.
Segitiga yang lain: bermasyarakat – berbangsa –
bernegara, juga bukan sebagai satu kesatuan. Dimanakah letak biang beda. Cek 4 pilar berbangsa dan bernegara. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar