Halaman

Selasa, 04 Februari 2020

wis kurang greget malah nggregetaké


wis kurang greget malah nggregetaké

Memang, lema ‘greget’, multitafsir. Sebagai bahasa daerah maupun bahasa sansekerta. Apalagi jika menjadi ‘ngregeti’, tidak ada awalan ‘n’ di kaidah bahasa asal indah, tata bahasa baku mutu. Cukup enak sebagai pelengkap olahkata termaksud.

Kebetulan menemukan motto “sawiji greget sengguh ora miguh” (satu tujuan tidak tergoda oleh apapun). Kebenaran atau maksud kata, cek kamus bahasa. Termasuk bahasa gaul. Jika malah ada di kamus bahasa tubuh. Memudahkan pemirsa mencerna lumat olahkata ini.

Kata kamus. Sosiolinguistik dapat didefinisikan sebagai cabang linguistik yang mempelajari variasi-variasi bahasa yang berhubungan dengan struktur masyarakat yang beraneka ragam. Jadi, ambisi judul untuk membahasai struktur masyarakat yang beraneka ragam. Khususnya masyarakat pengguna ideologi atau disebut manusia politik.

Pasal kontribusi, kinerja, kiprah maupun prestasi manusia politik yang sedang kontrak politik, naik daun di 2019-2024. Total jenderal, sebetulnya tak perlu disorot. Sudah jelas pelakunya. Daftar tunggu sampai beberapa periode ke depan.

Agar pemirsa tak kecewa binti gigit jari binti frustasi. Semua ikhwal manusia politik sesuai peribahasa “nglungguhi klasa gumelar”, maksud baik adalah  orang yang menempati tempat yang telah tersedia tanpa kesulitan. Tinggal duduk bak dapat kursi nganggur. Kursi tiban. Tak pakai keringat dhéwé.

Pihak mana, siapa yang dimaksud. Masih pendataan oleh awak media berbayar. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar