wis kurang greget malah nggregetaké
Memang, lema ‘greget’, multitafsir. Sebagai bahasa daerah maupun bahasa
sansekerta. Apalagi jika menjadi ‘ngregeti’, tidak ada awalan ‘n’ di kaidah
bahasa asal indah, tata bahasa baku mutu. Cukup enak sebagai pelengkap olahkata
termaksud.
Kebetulan menemukan motto “sawiji greget sengguh
ora miguh” (satu tujuan tidak tergoda oleh apapun). Kebenaran atau
maksud kata, cek kamus bahasa. Termasuk bahasa gaul. Jika malah ada di kamus
bahasa tubuh. Memudahkan pemirsa mencerna lumat olahkata ini.
Kata kamus. Sosiolinguistik dapat didefinisikan sebagai
cabang linguistik yang mempelajari variasi-variasi bahasa yang berhubungan
dengan struktur masyarakat yang beraneka ragam. Jadi, ambisi judul untuk
membahasai struktur masyarakat yang beraneka ragam. Khususnya masyarakat
pengguna ideologi atau disebut manusia politik.
Pasal kontribusi, kinerja, kiprah maupun prestasi manusia
politik yang sedang kontrak politik, naik daun di 2019-2024. Total jenderal,
sebetulnya tak perlu disorot. Sudah jelas pelakunya. Daftar tunggu sampai
beberapa periode ke depan.
Agar pemirsa tak kecewa binti gigit jari binti frustasi. Semua
ikhwal manusia politik sesuai peribahasa “nglungguhi klasa gumelar”, maksud
baik adalah orang yang menempati tempat
yang telah tersedia tanpa kesulitan. Tinggal duduk bak dapat kursi nganggur. Kursi
tiban. Tak pakai keringat dhéwé.
Pihak mana, siapa yang dimaksud. Masih pendataan oleh
awak media berbayar. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar