Halaman

Kamis, 13 Februari 2020

perjalanan terberat (pensiunan) pejabat, ke masjid terdekat


perjalanan terberat (pensiunan) pejabat, ke masjid terdekat

Pengalaman hidup dari oknum tersbut pada judul. Ada saja kebanggaan yang menjadikan dirinya merasa awet hidup. Ujaran hafalan berulang dari side A kembali ke side B. Sempat jadi bahan olok-olok, candaan warga.

Hobi utama yang tersisa. Jalan kaki bak menginspeksi anak buah. Sesekali tangan menunjuk tak jelas, bibir buka tutup. Sore, tekun memelototi kaum hawa main voli. Jika ada yang menyapa, dijawab dengan ramah berwibawa. Suara klakson mobil dikira menyapanya.

Sesekalinya ke masjid jumatan, pakai sarung. Pemberian anak perempuannya. Saat mau berdiri bakda qomat, kaki tuanya kesemutan plus kesrimpet sarung. Sempat jatuh dengan gagahnya. Kaki terkilir yang menjadi kebanggaannya.

Akibat kaki terkilir, sholatnya duduk. Bersyukur, mushola terdekat cuma berjarak beberapa blok. Tetangga RT. Walau daya jelajah kaki, sehari entah berapa kali. Jelang tidur pun sempat ngelayap. Undangan tahlilan. Tahlilan untuk dirinya saja tak datang, apalagi untuk orang lain. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar