Tunaikan Ibadah Secara Total Karena Kita
Mencintai Allah
Makna Basmalah
Sejauh ini kita
mencerna makna bacaan basmalah (singkatan dari Bismillahir rahmanir rahim yang artinya : “Dengan
menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”) sebagai ucapan
atau lafadz wajib setiap kali mengawali membaca surat
Al-Quran, kecuali surat ke-9 yaitu At-Taubah (karena surat ini adalah pernyataan perang
dengan arti bahwa segenap kaum muslimin dikerahkan untuk memerangi seluruh kaum
musyrikin, sedangkan basmalah bernafaskan perdamaian dan cinta kasih Allah)
sampai sebagai rangkaian setelah niat untuk mengawali dan melakukan suatu
tindakan nyata. Lafadz basmalah pendek
tetapi memiliki kedalaman makna yang luar biasa.
Mewujudkan satunya kata dengan perbuatan diawali
dan didasari oleh niat dan Basmalah menajdi satu paket. Niat terucap atau dalam
hati tidak hanya saat akan melaksanakan perintah-Nya, tetapi juga diberlakukaan
pada saat berikhtiar berusaha, berupaya secara total untuk menjauhi segala larangan-Nya.
Rasulullah SAW bersabda, " Tidak
ada shalat bagi orang yang tidak berwudlhu dan tidak ada amal bagi orang yang
tidak berniat." Tersurat, peran sentral niat sebagai faktor penentu
amal atau ibadah seseorang. Posisi dan manfaat niat bisa diartikan setengah
jalan yang akan kita tempuh. Sisanya adalah eksekusi niat.
Redaksi niat dimulai saat merencanakan akan
melakukan sesuatu (misal saat akan tidur malam niat bisa bangun pagi) sampai
saat akan melakukan sesuatu (misal mau berangkat kerja) atau sebagai pembaharuan
niat yang diperkuat dengan basmalah. Ungkapan basmalah sarat
dengan kadungan niat.
Langkah Cerdas
Menetapkan, memantapkan niat
ditindaklanjuti ucap basmalah sekaligus membaca ayat kauniyah. Betapa
Allah Maha Pemurah kepada semua makhluk ciptaan-Nya. Burung terbang pagi pulang
sore tembolok sarat makanan buat anaknya. Hukum timbal balik, antara proses
dengan hasil, merupakan ketetapan Allah yang berlaku pada setiap manusia.
Sifat Maha Penyayang Allah khusus
dicurahkan kepada hamba-Nya yang telah berikrar, yang telah teken kontrak
ketaukhidan. Pikir-ucap-tindak menjadi satu kesatuan sistem yang sinerjis untuk
melaksanakan perintah-Nya sekaligus seiring dengan kekuatan penuh menjauhi
larangan-Nya.
Tindakan dan aksi kita dengan membaca basmalah diharapkan
mendapatkan perlindungan; dimudahkan,
dilancarkan segala urusan; serta meraih ridho, rakhmat, dan berkah dari Allah SWT. Wajib baca basmalah
mengingatkan diri kita sebagai representasi Tuhan, sebagai kalifah di muka bumi.
Timbal Balik
Banyak kajian akademis, telaah dan bedah
ilmiah, khotbah jumat, santapan dan siraman rohani, mengupas tuntas ada apa di
balik yang tersurat dan tersirat pada basmalah. Namun kita lupa dan alpa,
bahwa menunaikan ibadah tidak sekedar sebagai perintah-Nya, tidak sekedar
melaksanakan kewajiban atau menggugurkan kewajiban, tidak sekedar kita butuh
Allah, tidak sekedar takut dosa dan masuk neraka. Ada hubungan timbal balik
dengan Allah yang perlu bangun di diri kita.
Terkadang kita lupa pada hal yang wajar, lumrah,
sederhana dan mendasar. Sifat Allah yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, kita
cerna dengan logika awam, yaitu Allah menyayangi kita. Kenapa kita tidak balik
menyayangi-Nya, tidak tanggap mencintai-Nya dengan segenap jiwa raga, dengan
seluruh jasmani rohani, dengan sepenuh lahir batin.
Kita siap memenuhi permintaan orang yang
kita sayangi, kita cintai. Kita rela berkorban demi orang yang kita sayangi,
kita cintai. Terutama kaum Adam pada saat mencari calon ibu untuk anaknya. Apa
pun dilakukan, dibela-belain. Jauh ditempuh, dekat direkat. Susah
dibikin mudah, mudah dibkin gampang. Tak kurang orang tersungkur akibat
menuruti keinginan orang yang disayangi/dicintai.
Kita selalu siap jika diperintah atasan,
siap menjalankan tugas, bahkan siap dikirim ke mana saja. Kita loyal, setia,
patuh dan taat tanpa reserve kepada pimpinan, terlebih pimpinan yang seolah
membagi dan mengatur rejeki, yang seolah menentukan nasib kita. Hidup 24 jam
bisa diabdikan untuk pekerjaan, dengan dalih untuk kepentingan nusa dan bangsa,
demi panggilan tugas.
Kenapa berurusan dengan Allah, tunaikan
ibadah, kita pakai perhitungan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar