Halaman

Kamis, 30 Oktober 2014

5 Tipe PNS

5 tipe PNS dikaitkan dengan  5 hukum Islam wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram, sebagai cara yang praktis untuk mengukur dan menilai diri sendiri.

Tipe pertama “WAJIB”. Tipe PNS wajib ini memiliki ciri : keberadaan di kantor sangat disukai, dibutuhkan, diharapkan dan harus ada sehingga ketiadaannya sangat dirasakan sebagai kehilangan.

Tampilan yang sederhana, cara berfikir dan tutur kata menunjukkan kecerdasan. Mampu memberi motivasi dan memancing etos kerja, menghargai hak dan pendapat orang lain sehingga tiap orang akan merasa aman dan nyaman serta mendapat manfaat dengan keberadaannya.

Tipe kedua “SUNNAH”. Tipe PNS sunnah ini memiliki ciri : kehadiran dan keberadaan di kantor memang menyenangkan dan disukai, namun saat tidak hadir tidak ada yang merasa kehilangan.

Kontribusi PNS tipe ini nyata namun karena diminta. Tipe ini membutuhkan peningkatan kapasitas dan kualitas diri. Kepedulian terhadap pekerjaan karena disposisi, padahal inisiatif kerja sangat bermanfaat. Dengan modal tugas dan fungsi, seorang PNS bisa mulai berkontribusi, dari hal yang sekecil apa pun.

Tipe ketiga “MUBAH”. Tipe PNS mubah ini memiliki ciri :  ada dan tiada sama saja, artinya ketika ia masuk kerja atau pun tidak maka sama saja bagi teman sekantor.

Menjadi PNS mubadzir seperti ini karena tak mempunyai motivasi,  asal kerja,  tak memikirkan kualitas kerja. Banyak menuntut, daripada melaksanakan kewajibannya. Sehingga kehidupannya pun tak menarik datar-datar saja.

Dengan rotasi kerja untuk mendapatkan suasana baru diharapkan bisa meningkatkan semangatnya.

Tipe keempat “MAKRUH”. Tipe PNS makruh ini memiliki ciri : ada menimbulkan masalah tiada tak menjadi masalah, yaitu pegawai yang membuat masalah ketika masuk kerja, tidak pernah tuntas dalam tugas dan tidak masuk kerja tidak apa-apa.

Ironis, masih terdapat PNS bila ada di kantor akan mengganggu kinerja dan suasana kerja. Pekerjaan tak tuntas, bisa mengganggu sistem.  

Tipe kelima “HARAM”. Tipe PNS haram ini memiliki ciri : kehadiran sangat merugikan dan ketiadaan sangat diharapkan karena menguntungkan. Pegawai yang tidak disukai kehadirannya, saat diberikan tugas malah menambah masalah.

Pendek kata tipe ini adalah si trouble maker,  biang kerok. Selain bisa mengganggu sistem, juga bisa mempengaruhi kinerja perorangan.


Mengacu 5 tipe PNS untuk menginstropeksi diri, melihat dimana posisi kita. Niatkan memperbaiki sikap dan tabiat, karena manusia bisa mengubah perilaku dan tabiat menjadi lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar