Halaman

Rabu, 15 Oktober 2014

Menyoroti Gaya (Perilaku) Politik Puan Maharani

 Politika     Dibaca :85 kali , 0 komentar

Menyoroti Gaya (Perilaku) Politik Puan Maharani

 Ditulis : Herwin Nur 21 September 2014 | 16:41

Menarik kita simak analisa Pengamat Perilaku, pada acara TVone Jumat, 19 September 2014 sore, yang merespon Rakernas IV PDIP di Semarang, Jawa Tengah. Salah satu sosok yang disorot adalah Ketua DPP PDIP, yang kebetulan anak kandung Ketum PDIP, saat memberikan sambutan pembuka. 
Nada dan suara pidato Puan  datar, komentar pertama yang disampaikan sang Pengamat. Artinya, tanpa emosi, hambar dan tidak ada penekanan pada substansi yang penting. Bahkan, cara jalan pun jadi bahan bicara sang Pengamat. Jalannya Puan saat menuju mimbar, tidak menunjukkan keakuan sebagai parpol besar, pemenang pemilu, komentar kedua yang diutarakan sang Pengamat sambil merenung. Komentar ketiga, atau terakhir, sang Pengamat sambil geleng kepala bilang, Puan diwawancarai tentang peluang jadi Ketua DPR terjegal UU MD3. Jawaban Puan tidak menyangkut substansi. Bahkan peluang jadi menteri di kabinet, tidak direspon secara substansial. 
Padahal semua rakyat sadar politik, bahwa ilmu dan kadar politik Puan berkat di bawah asuhan, didikan maupun praktek langsung oleh mantan Wakil Presiden RI ke-8 sekaligus mantan Presiden RI ke-5.  Melihat bacaan sepintas di atas, gaya (perilaku) politik sepintas Puan Maharani tersebut rasa-rasanya belum menunjukkan kedewasaan politik Puan, apalagi melihatnya sebagai sosok negarawan. Sangat jauh  dari sosok ideal yang diharapkan. (Herwin Nur/Wasathon.com).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar