BANJIR PENGEMIS
CERMIN DIBELAH
16 Agustus 2011
Banjir pengemis
tidak mengenal musim, tempat dan waktu. Maraknya pengemis jalanan pertanda
adanya puncak gunung es kemiskinan di segala bidang. Fenomena kemiskinan tidak
berdiri sendiri dan saling terkait dengan kegiatan berbangsa, bernegara,
berpemerintahan dan bermasyarakat. Mulai dari pengentasan kemiskinan, PNPM
Mandiri Perkotaan/Perdesaan, pro-poor, ada SNPK yang ditangani bersama
antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Kegiatan produktif melalui Tridaya
sudah lama digelar.
Tangan di atas
(memberi) lebih mulia daripada tangan di bawah (meminta), sudah merupakan syiar
agama Islam. Dalam prakteknya, rasa dan jiwa sosial menjadi barang langka. Paling
runyam jika rasa persaudaraan, atau ukhuwah, hanya sebatas teori di atas
kertas. Kepekaan, kedulian, daya tanggap, sikap acuh luntur tergerus zaman. Kalau
ada hanya sebatas formalitas dan ritual. Ada tetangga kelaparan, lingkungan tak
ambil pusing. Bahkan dalam satu Rukun Tetangga (RT) bisa terjadi konflik
horizontal gara-gara rebutan “lahan basah”. Ada keluarga yang hidupnya
senin-kemis, pihak RT tak mau tahu.
Jika umat Islam mau
menyisihkan sebagian kecil rezekinya, dalam bentuk zakat, infaq atau sedejah
(ZIS), diutamakan untuk mustahiq di sekeliling kita, atau satu RT, semua pihak
yakin tak akan ada penduduk miskin. Umat Islam harus berani berkaca, - sebagai
individu atau yang tertampung dalam wadah Muhammadiyah, NU - apakah kita
berwajah orang yang peduli! Jangan hanya sibuk dengan dunia politik, kehdupan
bermasyarakat pun harus digiatkan. Galang ZIS mulai dari tingkat lokal, tingkat
RT, berdayakan BKM.
Jangan hanya saat Idul Fitri dan Idul Adha saja, umat Islam menampakkan kepedulian dan jiwa sosialnya. Pengemis atau rakyat miskin berebut ZIS sampai makan korban jiwa, ditayangkan oleh TV, siapa yang malu? [HaeN].
Jangan hanya saat Idul Fitri dan Idul Adha saja, umat Islam menampakkan kepedulian dan jiwa sosialnya. Pengemis atau rakyat miskin berebut ZIS sampai makan korban jiwa, ditayangkan oleh TV, siapa yang malu? [HaeN].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar