Rabu, 03/12/2008
01:47
UBAH, GUBAH, RUBAH
DAN MUBAH
Banyak manusia NKRI
tertangkap mulut sedang melakukan pergunjingan tingkat lokal, di jalanan, di
kantor sampai di panggung hiburan layar kaca. Motifasinya sangat sederhana,
merasa dirinyalah yang paling baik, benar dan betul. Pelakunya sangat beragam
dan beragama.
Ketika banjir parkir
di beberapa daerah, tak ayal dari segi pemerintahan, kepala daerah ybs minta
bantuan pemerintah pusat. Para pengungsi yang ditampung di tenda darurat mohon
bantuan pemerintah setempat maupun uluran tangan dari sesama yang tidak
tertimpa musibah.
Ketika UMR ditetapkan
atau diputuskan oleh pemerintah, karena menyangkut kemaslahatan bersama, tak
urung para buruh meradang dan unjuk raga. Namun secara internal
ketenagakerjaan, ulah dan sikap para pemilik perusahaan yang jelas dan terang
merugikan hak pekerja, kemungkinan besar mereka tak berdaya. Ibarat sudah jatuh
dari tangga, ketimpa tangga dituduh merusak tangga tetangga.
Ketika struktur
kehidupan ini sudah dibingkai dengan waktu, kita memang bisanya suka mengeluh
dan melenguh, mudah menggerutu, gampang mengumpat dan mendamprat, senang
berkeluh kesah (bukannya berpeluh basah karena ikhtiar, peras keringat, banting
tulang), gemar bergunjing dan berbisik ria, hobi mencari kambing hitam,
terbiasa malas dan menerima apa adanya, acap meratap tiap ucap, ahli meyindir
tanpa pikir, budaya mengakali diri sendiri, tradisi membenarkan apa yang
dikira, dinalar, dikata, ditindak, diperbuat dan dilakukannya.
Ketika kita
kehilangan daya upaya, kehabisan akal sehat, kekurangan tenaga dan energi,
ketiadaan nurani dan kalbu, kebangkrutan moral dan etika, krisis kepercayaan
dan panutan, kerugian harapan dan masa depan, ketidaksadaran bahwa apa yang
kita lakukan itu boleh atau tidak.
Ketika kita
dibandingkan dengan negara lain, bahkan di tingkat ASEAN, kita masih menang dan
unggul dalam jumlah penduduk, penggundulan hutan dan pembalakan liar, Negara
tekorup, Di bidang, aspek, tatanan, tingkat, dan taraf kehidupan kita dikenal
selalu sebagai juara umum PON.
Ketika kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar