Jumat, 04/01/2008
11:12
kalang kabut, kalang tanah, .....
kalangan istana
Bahasa itu
memang indah dan sangat indah sampai tingkatan membingungkan bagi yang
menafsirkannya atau memanfaatkan secara berkelebihan dan bertanggung jawab.
Poros kekuasaan, ring pertama, lingkaran setan, garis komando, arah angin, bagi
hasil sampai batasan di belakang layar, aktor intelektual, koordinator
lapangan, pembisik, orang dekat, penentu kebijakan, penyandang dana, pasukan
berani mati, ramuannya menjadi suatu predikat, jabatan dan gengsi nan
prestisius. Puncaknya berada di kalangan istana, entah istana kepresidenan,
istana wakil rakyat, istana hamba hukum, istana tanpa takhta. Memasuki musim
pancaroba orang menjadi kalang kabut. Urusan menjadi jelas ketika kita
berurusan dengan tanah, berkalang tanah (hn).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar